Suara.com - Destinasi wisata Bali belum dibuka secara resmi oleh pemerintah. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (parekraf) Sandiaga Uno mengatakan hal itu disebabkan status PPKM di Bali yang masih level 4 atau risiko tinggi infeksi Covid-19.
"Bali per minggu lalu masih di level 4. Ini akibat tingginya angka pasien yang dirawat di rumah sakit. Ini harus diturunkan sampai ke level lebih rendah sesuai standar WHO," kata Sandi dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (13/9/2021).
Sandi menyampaikan, dirinya juga telah diminta oleh Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk melakukan persiapan akhir sekaligus memaparkan bahan pertimbangan pembukaan wisata Bali.
Belajar dari pelaksanaan PPKM daerah lain di pulau Jawa yang telah berhasil turun level dari 4 ke 3, Sandi merasa hal serupa bisa terjadi di Bali.
"Kami menyoroti lessen learned dari pelaksanaan PPKM selama dua bulan terakhir berhasil menurunkan dari level 4 ke level lebih rendah, kita juga banyak dapat apresiasi dari luar negeri. Tapi kita tidak boleh lengah. Dalam pembukaan ini kita lakukan dengan penuh waspada dan kesiapan," ucapnya.
Saat ini, Kemenparekraf tengah lakukan uji coba pembukaan destinasi wisata di 20 lokasi yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.
Sandi mengatakan, setelah itu akan disampaikan keputusan terkait kapan pembukaan destinasi Bali juga akan dibuka secara resmi.
"Kita sekarang lakukan pemantauan ketat terhadap 18 destinasi wisata, termasuk greater Kepri (Kepulauan Riau), termasuk Batam, Bintan. karena ini yang dipersiapkan untuk pembukaan kembali pasca PPKM level sudah makin bisa diturunkan," pungkasnya.
Baca Juga: 10 Wisata Bali yang Mendunia, Mulai dari Bukit Campuhan hingga Pura Besakih
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Dheninda Chaerunnisa Lulusan Apa? Anggota DPRD Gorontalo Utara yang Diduga Ejek Pendemo
-
6 Rekomendasi Sepatu Ortuseight Terbaik untuk Lari: Empuk dan Nyaman
-
Terpopuler: Judul Disertasi Ahmad Sahroni Bikin Salfok, HRD Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga?
-
7 Sunscreen SPF 50 untuk Usia 40 Tahun: Bisa Hilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Pendidikan Lintas Budaya: Kunci Lahirkan Pemimpin Masa Depan?
-
Lari Trail Makin Seru dengan Ortuseight Annapurna: Fitur Premium di Bawah 700 Ribu!
-
Ramalan Shio Lengkap 16 Oktober 2025 yang Paling Sial dan Tips Menyikapinya
-
Gen Z Melek Finansial: Aplikasi AI Hingga Boardgame Ubah Cara Anak Muda Mengelola Uang!
-
16 Arti Mimpi Gigi Copot: Mengungkap Makna dari Primbon Jawa, Islam, dan Psikologi
-
Biodata dan Profil Rinaldy Yunardi: Jenius Perancang Mahkota Kylie Jenner