Suara.com - Properti menjadi salah satu aset yang banyak dijual oleh mereka yang terdampak pandemi secara finansial. Baik properti dalam bentuk rumah yang belum ditempati atau baru, maupun rumah bekas.
Bagi calon pembeli yang memiliki dananya, harga rumah bekas yang berada di bawah harga pasar karena penawaran yang meningkat secara signifikan sangat menggiurkan untuk ditengok.
Terutama bagi calon pembeli yang akan menjadi pemilik rumah pertama dengan budget terbatas, rumah bekas dalam kondisi yang masih prima dan harga lebih terjangkau tidak boleh dilewatkan.
Meskipun demikian, sama seperti membeli benda yang sudah pernah digunakan oleh orang lain sebelumnya, lebih banyak hal yang harus diperiksa dan diperhatikan ketika membeli properti bekas seperti rumah. Terutama untuk rumah yang usianya sudah lebih dari lima atau bahkan sepuluh tahun.
Tentunya, akan ada saja hal-hal yang rusak, perlu ditambahkan, atau bahkan disembunyikan oleh pemilik supaya rumahnya cepat laku.
Sama seperti rumah baru, Anda sebagai calon pembeli perlu melakukan pengecekan rumah untuk memastikan tidak membeli kucing dalam karung.
Dekoruma sudah merangkum beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berencana membeli rumah bekas, supaya Anda tetap bisa menghemat dana dan tetap mendapatkan yang terbaik.
1. Kondisi Rumah yang Masih Prima
Langkah pertama yang penting untuk dilakukan ketika berencana membeli rumah bekas adalah survei lokasi. Ini perlu Anda lakukan sendiri untuk memastikan bahwa rumah masih dalam kondisi prima dan layak huni.
Dibandingkan rumah baru, lebih banyak hal yang harus diperiksa dan dipastikan berada dalam kondisi baik. Mulai dari struktur bangunan yang tidak ada retak, rembesan, hingga pondasi dan rangkanya masih kuat. Kemudian, periksa juga kelistrikan, sumber air, atap dan genteng yang masih utuh dan tidak berkarat, saluran pembuangan, dan kondisi fisik rumah bekas.
Baca Juga: Arya Saloka Blak-blakan Soal Beli Rumah Cash, Ini Rahasianya
Ketika hal-hal ini tidak dicek secara teliti, bukan tidak mungkin Anda malah membeli rumah dalam kondisi yang banyak kerusakan. Alih-alih menghemat, Anda malah perlu mengeluarkan dana tambahan dalam jumlah besar untuk membuat rumah layak huni.
2. Lokasi, Lingkungan, dan Fasilitas Sekitar Rumah
Sama seperti rumah baru, lokasi dan lingkungan rumah bekas juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi Anda dan keluarga. Salah satu alasan membeli rumah bekas biasanya karena lokasinya yang lebih strategis daripada rumah baru
dengan harga yang mirip.
Meskipun demikian, selalu pastikan bahwa rumah berada di lingkungan yang tenang, bebas kejahatan, banjir, serta dekat dengan fasilitas esensial seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, olahraga, dan lain-lain.
3. Jangan Tergiur Harga Murah Semata
Faktor inilah yang biasanya mengecoh banyak calon pembeli rumah bekas, yaitu terlena dengan harga yang terlalu murah tanpa melakukan riset. Padahal, bisa jadi harga murah tersebut adalah akal-akalan pemilik rumah untuk menyembunyikan masalah-masalah, seperti legalitas dan administratif.
Belum lagi konteks-konteks yang sifatnya sosial dan budaya seperti rumah bekas pembunuhan, rumah bekas persembunyian kriminal atau teroris, rumah bekas prostitusi, atau tindak kriminal lain yang bagaimanapun bisa berpengaruh terhadap kenyamanan penghuni rumah tinggal di sana, serta persepsi tetangga dan orang sekitar pada pemilik barunya.
4. Status Legalitas Rumah Tanpa Masalah
Poin ini yang juga krusial untuk dipastikan tanpa masalah. Bukan tidak mungkin rumah dijual sangat murah karena memiliki masalah pada legalitasnya. Seperti merupakan rumah sengketa, rumah sitaan, atau rumah warisan yang masih
diperkarakan oleh para ahli waris.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Cari Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi yang Bagus dan Murah
-
Cinta Kuya Sekolah di Mana? Grammar dan Penulisannya Dicibir Berantakan
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Main Billiard: Hasil Realistis dan Tampil Kece
-
7 Sepatu Lari Underrated di Bawah Rp500 Ribu: Modal Kecil, Performa Gahar
-
Semakin Ramah Muslim, Ini Panduan Destinasi Wisata dan Kuliner Halal di Hong Kong
-
5 Sepatu Lari Rekomendasi dr. Tirta Harga Mulai Rp400 Ribu: Bikin Kaki Nyaman dan Anti Pegal
-
Kenapa Gugatan Cerai Andre Taulany Berkali-kali Ditolak? Ngotot Ajukan untuk Keempat Kalinya
-
8 Rekomendasi Serum untuk 40 Tahun Ke Atas, Produk Anti Aging Terbaik
-
Gaji Asisten Bisnis KMP Hampir 4 Kali UMR Jogja, Kontraknya Berapa Lama?
-
Gaya Rieke Diah Pitaloka Tenteng Tas Branded Rp40 Juta, Pendapat Publik Terbelah: Bukan Soal Harga