Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf mengatakan pelaku ekonomi kreatif tak cuma butuh bantuan untuk masuk ke platform digital, melainkan juga pendampingan literasi digital agar bisa bertahan dan terus berkembang.
"Bukan cuma buka toko di e-commerce dan pajang produk di sana, harus dibarengi pendampingan, terutama literasi digital dan literasi bisnis," kata Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Neil Al Himam, dalam webinar, Jumat (1/10/2021), dikutip dari Antara.
Neil menjelaskan, literasi bisnis yang dimaksud adalah bagaimana cara berbisnis, literasi finansial hingga pengetahuan soal manajemen dan ilmu produksi. Dengan membekali ilmu-ilmu tersebut, pengusaha ekonomi kreatif bisa mengelola bisnisnya agar bisa berkembang sambil memanfaatkan teknologi untuk menjangkau pasar lebih luas.
Pemerintah memiliki program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah agar masuk ke platform digital.
Pada 2020, sebanyak 3,7 juta UMKM masuk platform digital sehingga total UMKM yang sudah masuk ke ranah digital sebanyak hampir 12 juta. Pada akhir 2023, sebanyak total 30 juta UMKM ditargetkan masuk ke platform digital.
Hal mendasar lain yang penting bagi pelaku ekonomi kreatif terkait dengan kekayaan intelektual, kata Neil. Dengan menciptakan merek, misalnya, pelaku ekonomi kreatif bisa meningkatkan nilai tambah produknya.
Sebuah produk, khususnya kuliner dan kriya, bisa punya nilai tambah dengan kemasan yang menarik. Oleh karena itu, Kemenparekraf juga punya program untuk mengemas produk secara menarik.
"Kami punya program bedah kemasan sampai redesain kemasan untuk memberikan nilai tambah," ujar Neil.
Kemenparekraf memiliki program BEDA’KAN (Bedah Desain Kemasan) yang bertujuan untuk membantu pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner. Pelaku kuliner diberi pendampingan agar mengetahui bagaimana mengemas produk secara baik dan menarik agar diminati konsumen. Program ini telah diselenggarakan di 5 Destinasi Super Prioritas (Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo) serta Bali.
Baca Juga: Sandiaga Uno Menekankan Wisata Kesehatan di Bali akan Jadi Prioritas
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Suami Tasya Farasya Kerja Apa? Heboh Isu Cerai
-
5 Fakta Primus Yustisio Bongkar Borok LPDP: Beasiswa Hanya untuk Kalangan Tertentu?
-
Berapa Gaji PPPK Lulusan S1, Beneran Beda dengan Lulusan D3?
-
Bukan Hanya Paru-Paru Dunia: Indonesia Sumber Kepemimpinan Hijau Global
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Edit Foto Bareng Pasangan, Obat Rindu untuk Pejuang LDR
-
Terpopuler: Gaji PMO Koperasi Merah Putih hingga Biaya Berobat di Mount Elizabeth
-
Hari Literasi Internasional: Gubernur Jakarta Ajak Anak-Anak Cinta Membaca Sejak Dini
-
Intip 13 Properti Eko Patrio di LHKPN yang Tembus Rp166 M, Pilih Ngontrak usai Rumah Dijarah
-
5 Artis Berobat di Mount Elizabeth Singapura, Ada yang Bayar Rp195 Juta per Malam!
-
Menteri Ekonomi Kreatif: Dukungan Swasta Vital untuk Industri Kreatif Indonesia Go Global!