Suara.com - Curhat seorang wanita setelah menjalani operasi pengangkatan tahi lalat di rumah sakit menjadi viral. Bukan hanya operasi, wanita ini mengklaim dirinya ditagih biaya tambahan karena menangis.
Melansir LADBible, curhatan viral tersebut dibagikan oleh seorang wanita bernama Midge di media sosial Twitter.
Lewat cuitannya, Midge membagikan keluhan soal biaya rumah sakit di Amerika Serikat. Wanita ini menjalani pemeriksaan rutin dan operasi untuk mengangkat tahi lalat.
"Mengangkat tahi lalat: USD 223 (Rp3,1 juta)," tulis Midge lewat akun @mxmclain.
"Menangis: (biaya) ekstra."
Pada nota yang dilampirkan, terlihat jika wanita ini harus membayar biaya emosional sebesar USD 11 atau sekitar Rp156 ribu.
Cuitan Midge tersebut lantas menjadi viral di kalangan warganet. Tidak sedikit yang kaget melihat tambahan biaya tersebut.
"Apakah ini sungguhan?" tanya salah satu komentar yang tidak percaya.
"Apa mereka mengenakan biaya setiap menit? Dan mereka tidak menyebut emosi apa yang dimaksud. Apa mereka mengenakan biaya jika kau bersemangat melihat tahi lalatmu diangkat?"
Baca Juga: Sulit Ngurus Akta, Ortu Bayi dengan Nama Terpanjang Asal Tuban Surati Presiden
"Wow! Baguslah kau tidak menangis selama satu jam. Biaya yang dikenakan untuk emosi jangka panjang pasti sangat mahal."
"Aku membaca beberapa komentar tapi aku masih tidak paham biaya 'emosi singkat' ini. Aku tidak tahu apakah aku salah mengartikan, Inggris bukan bahasa ibuku. Bisakah seseorang menjelaskan apa ini biaya yang diperlukan untuk menenangkan diri atau semacamnya?" tanya yang lain.
Meski begitu, wanita ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan biaya "Brief Emotion" adalah biaya pemeriksaan kesehatan psikologis.
Brief Emotion sendiri merupakan singkatan dari "Brief Emotional-Behavioural Assessment". Prosedur ini dilakukan dokter untuk mengetahui kondisi mental pasien.
"Ini sebenarnya adalah tes untuk mengetahui apakah kau depresi, yang aku rasa penting, tapi jika ini penting seharusnya ini dibayar asuransi," jelas Midge.
"Jadi ini bukan benar-benar biaya untuk menangis, tapi biaya untuk evaluasi emosional," tambahnya.
Cuitan Midge sendiri sebenarnya menjelaskan kekurangan dalam sistem kesehatan di Amerika Serikat. Pasalnya, banyak dokter yang menggunakan proses evaluasi ini untuk mengenakan biaya tambahan ke pasien.
Sejak dibagikan, cuitan Midge tersebut kini sudah disukai hingga 194 ribu kali serta dibanjiri komentar warganet yang merasa jika tambahan biaya tersebut tidak masuk akal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
6 Rekomendasi Sampo Anti Ketombe Terbaik: Ampuh, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Bolehkan Mencabut Uban dalam Islam? Begini Hukum dan Ketentuannya
-
6 Pilihan Parfum yang Cocok Dipakai di Hari Pernikahan, Bikin Momen Makin Berkesan
-
Siapa istri Narji? Sukses Kelola Uang Bulanan dari Suami Jadi Tanah 1000 Hektare
-
Profil Primus Yustisio Mantan Aktor yang Jadi Anggota DPR, Minta Proses LPDP Lebih Transparan
-
Cara Cek Status Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025, Simak Panduannya
-
Terpopuler Lifestyle: Isi Garasi Menkeu Purbaya Bikin Heran, Edit Foto Polaroid Bareng Idola Diburu
-
Inul Daratista Lulusan Apa? Sadar Diri Ogah Jadi Wakil Rakyat karena Tak Sekolah Tinggi
-
Arti Mimpi Beli Mobil Baru Menurut Primbon, Pertanda Kesuksesan Besar?
-
Duduk Perkara Rektor UI Disoraki 'Zionis' di Acara Wisuda, Gegara Undang Tokoh Pro-Israel?