Suara.com - Produk keseharian yang digunakan tanpa disadari kerap mengandung bahan kimia yang merusak kesehatan. Tapi sayangnya hanya sedikit yang menyadari beberapa nama kandungan kimia tersebut.
Kandungan kimia ini ada dalam sampo, makeup, hingga pembungkus makanan yang sangat mudah masuk ke tubuh manusia. Meski jumlahnya sedikit, tapi jika terpapar terus menerus bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Berikut empat bahan kimia merusak yang paling banyak ditemui di produk keseharian mengutip Insider, Selasa (19/10/2021).
1. Phthalates
Ini adalah bahan kimia yang paling umum, yang banyak ditemukan dalam ratusan, bahkan ribuan, produk seperti sampo, makeup, parfum, dan beberapa kemasan makanan.
Menurut BPOM Amerika Serikat yakni FDA, diethyl phthalate adalah jenis phthalate yang paling umum digunakan dalam kosmetik. Dalam label kemasan kerap juga ditulis dimethyl phthalate dan dibutyl phthalate.
Adapun paparan phthalate dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Bahan kimia tersebut juga disebut-sebut menganggu hormon, yang bisa menganggu sistem reproduksi dan kekebalan tubuh, serta perkembangan otak prenatal pada janin.
2. BPA
BPA adalah kepanjangan dari bisphenol A banyak ditemukan dalam produk yang terbuat dari plastik. Jenis bahan kimia ini serupa dengan phthalates, yang membuat plastik lebih mudah ditekuk dan tahan lama.
Baca Juga: 8 Cara Efektif Mengecilkan Pori-Pori Wajah, Jadikan Rutinitas Skincare Andalan
Ada kontroversi seputar penggunaan BPA sejak awal 1990-an, terutama mengenai BPA dalam pembuatan wadah makanan.
BPA diketahui bisa keluar dari wadah plastik dan masuk ke makanan atau minuman, terutama saat dipanaskan dalam microwave atau mesin pencuci piring.
FDA melarang penggunaan BPA dalam botol bayi dan kemasan susu formula pada 2012, tetapi telah berdiri dengan klaim bahwa senyawa tersebut aman dalam makanan yang ada saat ini.
Tapi, tidak kurang dari 40 penelitian telah menemukan efek samping yang disebabkan oleh dosis BPA di bawah standar FDA.
BPA dikaitkan dengan obesitas, keguguran berulang, sindrom ovarium polikistik, hiperplasia endometrium, dan peningkatan risiko kanker payudara.
Paparan BPA dalam kandungan atau anak usia dini juga dapat mempengaruhi perkembangan kelenjar prostat dan otak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Pilihan Liburan Akhir Tahun: Menikmati Karya Seni Digital Populer NAMITO di Serpong
-
Aceh Tamiang Mencekam: Ferry Irwandi Menangis Harap Bantuan, Minta Warga Terus Bertahan
-
Apa Itu Skincare Vegan? Ini 5 Rekomendasi Brand Lokal yang Layak Dicoba
-
Cara Menghitung Pace Lari untuk Pemula: Praktis, Akurat, dan Bisa Lewat Aplikasi
-
Berapa Biaya HYROX? Olahraga yang Booming dan Banyak Dicari Sepanjang 2025
-
5 Produk Perawatan Tubuh di Watsons Diskon 50 Persen, Kulit Auto Glowing Bak Artis Korea
-
Rekomendasi Tas Hefand: Cocok untuk Pria yang Ingin Traveling Lebih Nyaman
-
5 Pilihan Outfit Lari Wanita Muslimah: Nyaman, Syari, dan Tetap Modis
-
Seruan Taubat Ekologi, Gus Baha Ungkap Ancaman Allah Bagi Perusak Lingkungan
-
Bekas Jerawat Membandel? Coba 4 Cara Alami Ini, Bahannya Mudah Didapat