Suara.com - Perasaan bosan memang lazim dirasakan siapa saja. Tapi, jika kamu sulit mengatasi perasaan bosan yang terus menerus hingga merasa tidak bahagia dan sulit menikmati kehidupan, bisa jadi itu tanda kamu mengalami anhedonia.
Dikutip dari Alodokter, anhedonia merupakan kondisi ketika seseorang kesulitan menikmati hidup dan merasakan kesenangan. Penderita anhedonia akan kehilangan minat terhadap semua hal atau aktivitas yang sebelumnya dianggap menarik.
Akibatnya, saat seseorang mengalami anhedonia, ia akan merasa hidupnya membosankan, bahkan mengalami perasaan tertekan. Itu sebabnya, anhedonia berbeda dengan rasa bosan biasa.
Kebosanan biasanya akan hilang sendiri, terutama bila melakukan hal yang baru atau menyenangkan. Sedangkan anhedonia umumnya terjadi berlarut-larut dan sulit dihilangkan.
Jenis Anhedonia
Anhedonia dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu secara sosial dan fisik. Orang dengan anhedonia sosial biasanya tidak bisa mendapatkan kesenangan dari situasi sosial. Orang tersebut cenderung akan merasa kurang nyaman untuk menghabiskan waktu atau bergaul dengan orang lain dan kesulitan menyesuaikan diri dengan situasi sosial.
Sedangkan pengidap anhedonia fisik ditandai dengan tidak adanya sensasi fisik yang umumnya dirasakan sebelumnya ketika melakukan aktivitas yang disukainya. Contohnya, orang yang hobi makan akan merasa bahwa makanan kesukaannya terasa hambar. Penderita anhedonia juga bisa merasa kurang puas dan nyaman saat berhubungan intim, padahal sebelumnya tidak bermasalah untuk mencapai orgasme.
Gejala Anhedonia
Gangguan anhedonia bisa menyebabkan cara pandang seseorang terhadap apa pun menjadi negatif dan kurang peka atau bahkan mati rasa terhadap hal apa pun, merasa putus asa, enggan tersenyum, bahkan menjunjukkan emosi palsu.
Penderita anhedonia juga bisa mengalami beberapa gejala fisik, seperti sakit kepala, susah tidur, dan tidak nafsu makan.
Kemungkinan Penyebab Anhedonia
Penyebab terjadinya anhedonia belum diketahui secara pasti. Namun, berbagai riset menunjukkan bahwa munculnya gejala anhedonia berkaitan dengan perubahan aktivitas sel-sel saraf di otak dan gangguan pada produksi zat kimia di otak yang berfungsi untuk menghasilkan rasa senang, seperti dopamin dan serotonin.
Baca Juga: 4 Tanda Pasangan Jenuh dalam Hubungan, Waspada Rentan Pisah!
Anhedonia juga sering kali merupakan gejala dari beberapa gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan skizofrenia, PTSD, dan gangguan kepribadian. Meski begitu, tidak semua penderita anhedonia memiliki gangguan kesehatan mental.
Selain karena masalah kejiwaan, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko untuk mengalami anhedonia, di antaranya:
- Pernah mengalami peristiwa traumatis, seperti pelecehan seksual atau emosional.
- Penyakit tertentu, seperti diabetes, demensia, atau penyakit Parkinson.
- Efek samping obat-obatan, misalnya penggunaan obat-obatan terlarang.
- Konsumsi alkohol berlebihan
Cara Mengatasi Anhedonia
Anhedonia yang dibiarkan dalam jangka waktu lama dapat menurunkan kualitas hidup. Kondisi itu juga dapat merusak hubungan sosial hingga urusan pekerjaan. Gangguan anhedonia yang tidak ditangani dengan baik juga bisa meningkatkan risiko penderitanya untuk mengalami rasa cemas berlebihan hingga percobaan bunuh diri.
Langkah pertama yang bisa dilakukan jika mengalami tanda anhedonia bisa dengan memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter guna menentukan penyebab yang mendasari terjadinya kondisi tersebut.
Setelah penyebabnya diketahui, barulah langkah pengobatan bisa dilakukan. Biasanya anhedonia bisa ditnagani dengan beberapa langkah berikut:
1. Pemberian obat-obatan
Untuk menangani anhedonia yang disebabkan oleh depresi, dokter dapat memberikan obat antidepresan. Sementara itu, untuk mengatasi anhedonia yang disebabkan oleh gangguan cemas, dokter dapat memberikan obat penenang atau pereda kecemasan.
Obat-obatan tersebut juga bisa digunakan untuk mengatasi gejala lain, seperti susah tidur atau tidur kurang nyenyak, yang biasanya muncul bersama anhedonia.
2. Psikoterapi
Selain dengan obat-obatan, anhedonia juga bisa ditangani dengan psikoterapi dan konseling. Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan beserta psikoterapi untuk mengatasi gejala anhedonia.
Melalui terapi psikoterapi, pasien akan dibimbing untuk dapat berpikir positif dan mencari cara yang aman dan tepat guna mengatasi gejala yang dirasakannya. Dokter juga bisa menyarankan pasien untuk mencari support system.
Pencegahan Anhedonia
Gaya hidup sehat tetap disarankan untuk mencegah anhedonia. Bukan hanya sehat fisil, tapi juga perlu secara mental. Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, mengelola stres, mencukupi waktu istirahat, dan tetap berpikir positif.
Kehilangan kesenangan akan suatu hal yang sebelumnya digemari memang bisa dialami oleh siapa pun dan tergolong wajar. Namun, jika anhedonia sudah menggangu kehidupan sehari-hari, terutama menyebabkan kecemasan berlebih, sulit konsentrasi, susah tidur, bahkan muncul ide untuk bunuh diri, sebaiknya jangan tunda lagi untuk berkonsultasi dengan dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Kapan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu 2025? Simak Jadwal dan Mekanismenya
-
Moisturizer Sebamed untuk Usia Berapa? Lagi Viral Atasi Skin Barrier dan Anti Penuaan
-
Adu Pendidikan Gusti Aju Dewi Vs Ferry Irwandi yang Saling Tantang di Medsos, Sama-sama Moncer?
-
Hidup Cashless Tanpa Drama: 5 Tips yang Bikin Transaksi Harian Makin Praktis
-
Siapa Gusti Aju Dewi? Grafolog yang Bersitegang dengan Ferry Irwandi Buntut Tuduhan Provokatif
-
Rahasia Dapur Mewah Tanpa Bikin Kantong Jebol? Intip Keunggulan Kompor Kaca yang LagiTren
-
Menkeu Purbaya Punya Berapa Akun Instagram? Diduga Lenyap usai Anak Posting soal Agen CIA
-
Link Resmi Cara Cek Penerima Bansos Kemensos September 2025
-
PPPK Paruh Waktu dapat Tunjangan Apa Saja? Ini Rinciannya
-
Weton Jumat Pahing 12 September 2025: Dihantam Rezeki Tibo Gedhong, Awas Sifat Buruk Ini!