Suara.com - Marah adalah emosi yang normal dialami setiap orang. Baik laki-laki maupun perempuan, pasti pernah mengalami emosi yang satu ini. Tapi, benarkah laki-laki lebih mudah tersulut amarahnya dibandingkan perempuan?
Saat marah, terjadi perubahan pada fisik kita berupa peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan non-adrenalin. Emosi saat marah umumnya akan mendominasi perilaku, kognitif, maupun fisiologi seseorang ketika membuat pilihan dan mengambil tindakan.
Mengutip dari buku Happy Parenting: Without Spanking Or Yelling (2017) yang ditulis Novita Tandry, disebutkan bahwa laki-laki memang memiliki amarah yang lebih besar dibandingkan perempuan.
Laki-laki juga diketahui lebih agresif dalam menunjukkan amarah mereka. Dengan kata lain, ada standar perilaku yang berbeda pada laki-laki maupun perempuan, dan hal ini telah terjadi sejak masa kanak-kanak.
Pada umumnya, orangtua, khususnya ayah, akan memulainya dengan berperilaku berbeda kepada anak laki-laki dan anak perempuan. Misalnya, dengan bermain lebih kasar dengan anak laki-laki sejak usia dini.
Selain itu, perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan cenderung meningkat pada saat mereka bertambah usia. Bahkan, tekanan sosial dan pekerjaan pun memberi pengaruh yang signifikan. Meski saat dilahirkan perilaku bayi laki-laki dan perempuan terlihat memiliki banyak persamaan.
Namun, Novita mengatakan, anak laki-laki cenderung lebih rentan dan lebih berisiko daripada anak perempuan sejak awal kehidupan.
Ada perbedaan risiko yang dihadapi anak bayi laki-laki. Misalnya, ketika lahir, bayi laki-laki cenderung seminggu lebih lambat mencapai kedewasaan.
Kemudian, lebih banyak laki-laki dilahirkan dengan beberapa bentuk ketidaksempurnaan daripada anak perempuan. Anak laki-laki juga mengalami masalah perkembangan seperti mengompol, kesulitan berbicara dan bahasa, kekakuan, masalah membaca dan mengeja, serta perilaku hiperaktif.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Lakukan 5 Hal Ini jika Istri Sedang Marah Besar
Kemudian, dikatakan pula bahwa anak laki-laki memiliki lebih banyak masalah kejiwaan ketimbang anak perempuan, meski di kehidupan dewasa lebih banyak perempuan yang mengalaminya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng