Suara.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya memengaruhi sistem kesehatan, tapi juga potensi mengembangkan skill terutama untuk kelompok tenaga kerja muda. Apalagi, pola kerja remote kian jadi tren sejak awal pandemi.
Sehingga program pelatihan pembelajaran jarak jauh dapat menjadi pilihan, salah satunya melalui program Remote Skills Academy atau RSA.
Lewat program ini, peserta dan tenaga kerja akan dibekali kemampuan digital agar punya alternatif pekerjaan dari bidang pekerjaan yang terdampak pandemi.
Dengan begitu, mereka bisa mengasah kemampuan lama (re-skill), menambah kemampuan baru (up-skill) hingga punya kemampuan bekerja jarak jauh (remote working).
"Remote Skills Academy hadir di Indonesia untuk menginspirasi tenaga kerja, khususnya generasi muda, agar keterampilan mereka bisa hadir sebagai profesional yang cakap dan mampu bersaing di dunia digital saat ini," kata Managing Partner Livit dan Founder dari Remote Skills Academy, Lavinia Iosub, Rabu (9/2/2022).
Lavinia menambahkan, tidak hanya memberikan pelatihan, peserta juga akan dihubungkan dengan perusahaan mitra, sehingga lebih mudah membangun karir menjadi profesional di industri yang sesungguhnya.
Adapun kurikulum belajar yang dihadirkan dalam bentuk teori dan praktik.
Materinya seputar Virtual Assistance, Digital Marketing, Project Management, Online Business Manager, Scrum and Product Owner, SEO, hingga pengolahan media sosial dan pengelolaan website.
Seperti diketahui materi tersebut saat ini sedang dicari oleh berbagai perusahaan digital yang terus bermunculan, seiring meningkatnya platform digital di dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Menyesuaikan Kondisi Masa Pandemi COVID-19, Street Race Bekasi Ditunda
Pelatihan remote skill ini juga sejalan dengan semakin tren digital nomad sejak awal pandemi 2019. Statistik mencatat ada lebih dari 4.000 digital nomad yang hidup di Bali, atau tertinggi di wilayah Asia Tenggara.
Digital nomad adalah pola kerja yang tidak terbatas waktu dan tempat, sehingga orang bisa bekerja kapan pun dan dimana pun, bahkan berlibur dan bekerja di saat bersamaan.
Ini menunjukkan bahwa adanya peluang yang sangat besar bagi tenaga kerja untuk mendapatkan penghasilan alternatif meski mata pencaharian utama mereka terdampak oleh pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun
-
Usia 50-an Cocoknya Pakai Warna Lipstik Apa? Ini 7 Pilihan Elegan yang Patut Dicoba