Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat gelombang ketiga pandemi Covid-19 akibat varian Omicron saat ini sudah melewati angka puncak kasus gelombang pertama Covid-19. Lonjakan terjadi di Jawa-Bali.
Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan penambahan kasus positif saat ini sudah jauh melebihi hampir dua kali lipat puncak gelombang kasus pertama yang terjadi pada Januari 2021.
"Pada puncak pertama penambahan kasus mingguan tertinggi adalah sebesar 88 ribu kasus, sementara di minggu lalu penambahan penambahan kasus positif mencapai lebih dari 170 ribu kasus, atau hampir dua kali lipat puncak lonjakan pertama," kata Wiku dalam jumpa pers, Selasa (8/2/2022).
Sementara jika dibandingkan dengan gelombang kedua pandemi Covid-19 akibat varian delta pada pertengahan tahun 2021 maka penambahan kasus positif saat ini sudah mencapai setengahnya.
"Penambahan kasus saat ini setara dengan penambahan kasus bulan Juni 2021, atau setengah dari puncak lonjakan kasus (gelombang) kedua," tuturnya.
Wiku mengungkapkan kecepatan penularan pada gelombang omicron saat ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan varian delta.
"Pada masa lonjakan kasus kedua peningkatan terjadi sejak awal Mei atau membutuhkan waktu 8 minggu untuk mencapai kondisi kasus yang setara dengan saat ini, sementara penambahan kasus saat ini hanya dicapai dalam waktu 3 minggu saja atau 2,5 kali lebih cepat dibanding lonjakan kedua," tutup Wiku.
Diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia hari ini kembali bertambah sebanyak 37.492 orang, sehingga total kasus mencapai 4.580.093 orang.
Dari jumlah itu, ada tambahan 83 orang meninggal sehingga total menjadi 144.719 jiwa meninggal dunia.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Ungkap Gelombang Ketiga Omicron Lebih Cepat 2,5 Kali Lipat Dibanding Delta
Kemudian, ada tambahan 10.708 orang yang sembuh sehingga total menjadi 4.202.312 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat naik 26.701 menjadi 233.062 orang, dengan jumlah suspek mencapai 19.992 orang.
Angka tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 454.919 spesimen dari 284.638 orang yang diperiksa hari ini, positivity rate hari ini mencapai 40,20 persen, jauh di atas standar WHO yakni 5 persen.
Berita Terkait
-
5 Hoaks Paling 'Membagongkan' Seputar Virus Corona Covid-19, Jangan Sampai Tertipu Ya!
-
Satgas Covid-19 Ungkap Gelombang Ketiga Omicron Lebih Cepat 2,5 Kali Lipat Dibanding Delta
-
Gejala Omicron Sering Dianggap Ringan, Mungkinkah Timbulkan Long Covid-19?
-
WHO: Bakal Ada Varian yang Lebih Menular dari Omicron di Masa Depan!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara