Suara.com - Paris Fashion Week telah lama dianggap sebagai kiblat fashion dunia. Pada gelaran Paris Fashion Week sejumlah desainer dengan merek ternama menampilkan karya terbainya pada ajang tersebut.
Hal itu tidak sedikit juga membuat banyak desainer, terutama dari Indonesia kemudian berlomba-lomba membuat karya terbaik agar bisa tampil di ajang Paris Fashion Week. Terlepas dari hal tersebut, mengapa Paris bisa menjadi kiblat fashion dunia?
Untuk menulusuri asal-usul sejarah Paris Fashion Week dan juga sebab Paris menjadi kiblat fashion, perlu kembali pada zaman kerajaan. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber.
Bourbon Monarch
Sebagai elemen kunci dari budaya dan tradisi di Paris, mode di ibu kota memiliki sejarah panjang sejak tahun 1670-an, dipicu oleh penciptaan pers mode Paris. Banyak yang percaya orang Prancis berutang gaya chic mereka yang terkenal kepada Raja Matahari, atau Louis XIV sebagaimana ia dikenal. Pada zaman tersebut pakaian menjadi suatu simbol kekayaan dan kekuasaan. Gaun di era ini hanya dapat digambarkan sebagai pakaian yang flamboyan dan mewah saat semakin banyak embel-embel, volume dan kerutan.
Revolusi Prancis
Tren mode Paris berubah drastis ketika revolusi Prancis memicu gerakan anti-fashion. Sebagai simbol protes terhadap kekuasaan kerajaan, sekelompok orang, yang dikenal sebagai “sans kulot”, kelompok pemberontak yang tersebar luas, memutuskan untuk tidak mengenakan pakaian kerajaan ini untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap pemberontakan. Sebaliknya, mereka menekankan kesederhanaan dan kesopanan. Mereka kala itu justru menggunkan celemek, sandal bakiak dan mobcaps disertai dengan warna pro-revolusioner putih, biru dan merah.
Haute Coutur
Tak perlu menunggu waktu lama untuk fashion kelas atas kembali berjaya. Selama abad ke-19 Haute couture muncul kembali, kali ini lebih flamboyan dari sebelumnya. kedatangan; pakaian yang dibuat khusus diilhami oleh pengaruh timur. Dalam era ini perempuan pada akhirnya bisa membuang korset ketat mereka dengan imbalan kain dekoratif yang bebas.
Dior's New Look
Pada era Dior's New Look, tren fesyen Paris 1950-an menonjolkan bentuk jam pasir perempuan untuk merayakan feminitas, menonjolkan bahu bulat, rok panjang dan rok penuh. Elemen ini sangat familiar dan diambil dari zaman Louis XVI dan Marie Antoinette.
Yves Saint Laurent meluncurkan koleksi "Trapeze" debutnya yang mempromosikan pakaian yang lebih longgar, dengan sengaja tidak menarik perhatian pada kontur tubuh sekaligus mengubah mode fashion pada saat itu.
Paris memperkuat cengkeramannya pada fashion ketika Dior menjadi salah satu desainer paling berpengaruh di abad pertengahan
Paris Fashion Show
Peragaan busana Battle of Versailles 1973 adalah yang pertama dari jenisnya, yang mempertemukan desainer Amerika dan Prancis dalam acara penting yang menyoroti persaingan mode ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow