Suara.com - Aktivis Lingkungan Galih Donikara menyarankan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi (Kemenparekraf) membuat pos basecamp pendakian gunung menjadi stasiun pendakian gunung.
Tujuannya agar sistem pendakian gunung Indonesia lebih tertata, sekaligus membuat pendaki gunung yang juga sebagai wisatawan eco tourism, bisa lebih merasa nyaman.
"Saya usul ganti dengan stasiun pendakian, biar diurus seperti stasiun kereta api. Stasiun kereta api itu, 124 stasiun dibenarkan dan diluruskan dengan nyaman, gunung itu taman nasional hanya dikelola 27 dari 54 taman nasional, kenapa nggak bisa?," ungkap lelaki yang akrab disapa Kang Galih itu bebarapa waktu lalu di Jakarta.
Pendaki senior yang juga Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager ini juga mengatakan, pembuatan stasiun pendakian akan lebih mudah mengontrol kuota pendaki yang akan melalui jalur pendakian, sehingga tidak berdesak-desakan di gunung.
Termasuk juga keselamatan, kesiapan, fisik, dan edukasi menjaga lingkungan, termasuk larangan bisa tersampaikan ke pendaki dengan baik.
Meskipun diakui banyak tantangan dan pungutan liar di berbagai basecamp pendakian saat ini, Kang Galih yakin jika pemerintah mampu mengaturnya.
Selaiknya stasiun kereta api, nantinya setiap pendaki harus membeli tiket, dipastikan persyaratan dan peralatan sebelum mendaki gunung sudah terpenuhi.
Termasuk adanya fasilitas menginap yang bisa disewa atau dimanfaatkan pendaki sebelum memulai perjalanan, sehingga kondisi pendaki tetap fit.
"Alasannya pos basecamp banyak premannya. Tapi stasiun kereta lebih banyak premannya, tapi bisa kok asal lebih ketat, tegas dan konsisten," tutup Kang Galih.
Baca Juga: Karena Hal Ini, Pendaki Senior Minta Kemenparekraf Rawat Jalur Pendakian Gunung di Indonesia
Berita Terkait
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
5 Sandal Gunung Terbaik: Nyaman Mencengkeram Kuat, Taklukkan Medan Ekstrem
-
Jangan Cuma Bawa Carrier! Ini 6 Sunscreen 'Tempur' Terbaik untuk Pendaki Gunung
-
Pendaki Cewek Merapat! 6 Parfum Tahan Banting, Wanginya Menyatu dengan Alam
-
5 Sepatu Gunung untuk Pendaki Pemula, Nyaman dengan Daya Cengkeram Kuat
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Siapa Ayah Kandung Syifa Hadju? Dibesarkan Ibu Single Parent, Sempat Tak Yakin dengan Pernikahan
-
Apa Itu Magang Nasional 2025? Ini Syarat, Cara Daftar SIAPKerja, Jadwal dan Gajinya
-
Syifa Hadju Keturunan Mana? Dilamar El Rumi, Kisah Ayah Kandungnya Jadi Misteri
-
Yai Mim yang Konflik dengan Sahara Punya Bisnis Apa? Baju Branded, Ngaku Haji Lebih dari 9 Kali
-
Cara Membuat Masker Beras agar Wajah Glowing, Mudah dan Murah Meriah
-
Korean Thanksgiving? Ada Chuseok Fair Unik di Sini, Makan Enak Sambil Beramal!
-
WITF 2025: Indonesia Unjuk Gigi Pariwisata Berkelanjutan di Mata Dunia
-
Terpopuler: Ramalan Shio Paling Hoki, Tepuk Sakinah Diyakini Tekan Angka Perceraian
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!