- Peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Semeru pada Rabu (19/11) memaksa Basarnas mengevakuasi total 187 orang dari kawasan Ranu Kumbolo, Lumajang.
- Basarnas melalui Deputi Operasi Edy Prakoso menyiagakan personel dari Surabaya dan Jember sejak awal untuk mengantisipasi skenario terburuk erupsi Semeru.
- Letusan Gunung Semeru yang menciptakan kolom abu 2.000 meter menyebabkan status ditetapkan Level IV Awas, dengan evakuasi berjalan lebih cepat dari perkiraan.
Suara.com - Aktivitas vulkanis Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang meningkat drastis memaksa operasi darurat digelar untuk menyelamatkan nyawa ratusan pendaki. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bergerak cepat mengawal proses evakuasi 187 orang untuk keluar dari zona potensi bahaya erupsi.
Meskipun lokasi pos pendakian tidak terdampak langsung, keselamatan para pendaki menjadi prioritas utama begitu informasi peningkatan aktivitas Semeru diterima.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, menegaskan bahwa timnya telah disiagakan sejak awal untuk mengantisipasi skenario terburuk.
"Dua tim personel Basarnas dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Jember telah berada di kawasan Ranupani untuk berkoordinasi dengan petugas loket pendakian Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Tim juga menyiapkan opsi evakuasi darurat apabila situasi mengharuskan," kata Edy saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun dari pos Ranupani, Basarnas mengonfirmasi terdapat total 187 orang di kawasan Ranu Kumbolo. Rinciannya terdiri atas 129 pendaki, satu petugas, dua saver, 24 anggota PPGST, 25 pemandu gunung, dan enam personel dari Kementerian Pariwisata. Seluruhnya diperintahkan untuk segera turun.
"Seluruhnya diarahkan untuk turun secara bertahap mulai pukul 09.00 hingga 10.00 WIB dan sekarang masih berlangsung," ungkapnya sebagaimana dilansir Antara.
Proses penurunan para pendaki berlangsung lebih cepat dari perkiraan. Edy menyampaikan bahwa gelombang pertama yang semula diestimasi tiba di Pos Ongger sekitar pukul 13.00 WIB, ternyata tiba lebih awal.
Personel Basarnas di pos memastikan setiap pendaki yang tiba langsung didata ulang untuk menjamin semua yang tercatat telah keluar dari jalur pendakian dengan aman.
Koordinasi ketat dengan pihak TNBTS terus dijaga untuk memonitor setiap perubahan kondisi di lapangan. Kewaspadaan tingkat tinggi menjadi kunci dalam operasi ini.
Baca Juga: 7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
"Koordinasi dengan pihak TNBTS terus dilakukan untuk memantau kemungkinan perubahan kondisi. Peningkatan aktivitas Semeru harus disikapi dengan kewaspadaan agar keselamatan seluruh pendaki tetap terjaga," kata dia.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa Gunung Semeru meletus pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB.
Letusan tersebut menciptakan kolom abu setinggi 2.000 meter di atas puncak dan menghembuskan awan panas dengan jarak luncur mencapai tujuh kilometer. Hingga kini, status Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level IV atau Awas.
Tag
Berita Terkait
-
Benarkah Gunung Semeru Adalah Paku Pulau Jawa? Inilah Sejarah dan Legendanya
-
Berkaca dari Erupsi Semeru, Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan saat Gunung Api Meletus
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Jejak Erupsi Gunung Semeru Sejak 1818, Letusan Terbaru Tahan 178 Pendaki di Ranu Kumbolo
-
Erupsi, Gunung Semeru Ditetapkan Berstatus Awas
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi
-
UU MD3 Digugat Mahasiswa Agar Rakyat Bisa Pecat DPR, Ketua Baleg: Bagus, Itu Dinamika
-
Isu Lobi-lobi Dibantah! Kuasa Hukum Ungkap Alasan Sebenarnya Roy Suryo Cs Tak Ditahan
-
Mahasiswa Gugat UU MD3 Agar Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR, Parlemen Khawatir Timbulkan Kekacauan
-
Palu Hakim Lebih Ringan dari Tuntutan, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Divonis 4,5 Tahun Penjara
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan