Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong potensi pengembangan industri kuliner Bali agar dikenal di mancanegara. Salah satunya lewat program “Indonesia Spice Up The World” (ISUTW).
Sandiaga berpendapat bahwa restoran khas Bali juga dapat diuntungkan melalui program ISUTW mengingat Bali telah menjadi ikon global destinasi pariwisata.
“Dengan 'Indonesia Spice Up The World', kuliner Bali tentunya menjadi salah satu unggulan karena ‘mereknya’ sudah sangat dikenal, yaitu Bali sebagai destinasi wisata,” kata Sandiaga seperti dikutip dari ANTARA, (Selasa/6/2022).
Sandiaga mengatakan program ISUTW diharapkan dapat menguatkan industri kuliner Indonesia agar lebih dikenal di dunia melalui upaya gastrodiplomasi. Program tersebut, lanjutnya, akan memaksimalkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri dan mendorong ekspor bumbu dan rempah menjadi 2 miliar dolar AS.
Melalui program ISUTW, Sandiaga mengatakan pemerintah merangkul diaspora-diaspora di luar negeri dengan pola kolaborasi sehingga kuliner Indonesia, terutama dalam hal ini Bali, akan lebih dikenal di luar negeri.
“Kita punya keberagaman. Jadi bukan hanya Indonesia secara keseluruhan, tapi kita juga punya masakan khas Bali (Balinese cuisine) sehingga ini menjadi gastronomi destinasi yang diunggulkan untuk kebangkitan (industri kuliner) kita,” katanya.
Sandiaga menyebutkan setidaknya terdapat dua tantangan yang dihadapi agar kuliner Indonesia menjadi lebih dikenal di mancanegara, salah satunya yaitu adanya keterbatasan maskapai yang membuka langsung penerbangan ke Bali.
Kedua, lanjut Sandiaga, masih belum tersedianya bumbu atau rempah khas nusantara di pasar-pasar utama di luar negeri. Menurutnya, Bali memiliki potensi untuk menjadi “hub” atau pusat agar bumbu atau rempah dapat dikemas dan dikirim ke luar negeri untuk mendukung program ISUTW.
Program ISUTW mengunggulkan lima kuliner khas nusantara yang kaya akan rempah, antara lain rendang, bumbu nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Menurut Sandiaga, kuliner dari Bali juga dapat berpotensi untuk menjadi unggulan, salah satunya aneka sambal khas.
Baca Juga: Diduga Mabuk Berat, Pria di Jembrana Ini Dibangunkan Warga Karena Tidur di Sawah
Sebagai informasi, ISUTW merupakan program pemerintah yang melibatkan lintas kementerian/lembaga untuk mengupayakan peningkatan pemasaran produk bumbu atau pangan olah dan rempah Indonesia di sejumlah negara potensial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Dari Barat ke Timur, Sorong Kedatangan Toko Retail yang Hadirkan Pengalaman Belanja Seru
-
Jelang Akhir Tahun, Lonjakan Pengiriman Paket Bikin Banyak yang Lupa Soal Ini
-
7 Fakta Kereta Rata Pralaya, Pusaka Kraton Solo untuk Pemakaman Pakubuwono XIII
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik Pigmented untuk Kulit Sawo Matang, Mulai Rp50 Ribuan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Azarine Mengandung Vitamin C untuk Kulit Remaja Berjerawat
-
Urutan Skincare Cowok Remaja hingga Dewasa Muda Biar Wajah Cerah: Ini Rekomendasinya
-
3 Zodiak Paling Beruntung soal Asmara di November 2025, Cinta Lagi Manis-manisnya
-
6 Model Frame Kacamata yang Stylish dan Keren di 2025, Mana Pilihanmu?
-
Kapan Jumat Kliwon Bulan November 2025? Catat Ini Tanggalnya