Suara.com - Selama pandemi, anak-anak lebih sering beraktivitas di rumah, termasuk bersekolah dan bermain. Hal ini juga yang menyebabkan mereka begitu lekat dengan gawai. Dan kini ketika kasus Covid-19 mulai mereda, saatnya orang tua mengajak anak untuk kembali bersosialisasi di luar rumah.
Tapi, bagi anak-anak yang sudah terbiasa di rumah saja selama lebih dari 2 tahun, bersosialisasi di luar rumah mungkin akan cukup sulit dilakukan. Mereka bisa saja sulit melepaskan diri dari gawai, atau kesulitan untuk memulai interaksi dengan teman sebaya.
Untuk mengatasi hal ini, Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH mengatakan orang tua perlu memahami perkembangan sosial dan emosi anak, terlebih kesiapan di masa transisi pasca pandemi.
Menurut Dr. Bernie, bila anak sampai kebingungan berinteraksi sosial di luar rumah, maka ia bisa mengalami masalah sosial dan ini bisa mengganggu perkembangan emosi anak.
“Gangguan perkembangan emosi dan sosial dapat mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan di masa dewasa, seperti gangguan kognitif, depresi, dan potensi penyakit tidak menular," ujar Dr. Bernie melalui rilis Danone Indonesia, Kamis (30/6/2022).
Ia menambahkan, perkembangan emosi dan sosial anak berkaitan erat dengan kecerdasan otak dan kesehatan sistem pencernaan.
Ketiga hal ini saling mempangaruhi, termasuk jadi penentu apakah ia bisa menjadi anak hebat di kemudian hari.
“Agar anak-anak dapat beradaptasi kembali dengan normal, memiliki keterampilan sosial-emosional yang memadai, serta memiliki kemampuan berpikir yang baik, maka orang tua perlu memantau perkembangan sosial emosional anak secara berkala serta memberikan stimulasi dan nutrisi yang tepat," papar Dr. Bernie.
Perlu diketahui, agar proses sosialisasi pasca pandemi berjalan lancar, diperlukan peran ayah dan ibu yang saling berkolaboratif, karena dengan cara ini proses penerimaan anak jadi lebih mudah.
Baca Juga: 3 Ide Resep Makanan Balita 1-2 Tahun, Lengkap Pakai Sayur
Ini karena pengasuhan bersama antara ayah dan ibu menawarkan cinta, penerimaan, penghargaan, dorongan, dan bimbingan kepada anak-anak mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Saham GGRM Meroket Pasca Menkeu Sri Mulyani Kena Reshuffle, IHSG Ambles!
-
Prabowo Gelar Reshuffle Ganti Sri Mulyani, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
Terkini
-
Perbandingan Karier Narji, Wendi, dan Denny Cagur: Dulu Satu Grup, Kini Beda Jalan
-
Mengatasi Skrining BPJS Kesehatan Error dan Pengajuan Bantuan CS Resmi
-
4 Rekomendasi Lipstik Implora Terbaru Mulai 20 Ribuan, Cocok untuk Ombre Bibir
-
Berapa Honor Pemain Lapor Pak? Andhika Pratama Ungkap Banyak Artis Ogah Jadi Bintang Tamu
-
Akhir Drama Satu Dekade: Reuni Louis Tomlinson dan Zayn Malik Tandai Babak Baru Persahabatan Lama
-
Gaji PPPK Naik Tahun 2025? Simak Perbandingan Paruh Waktu vs Penuh Waktu
-
International Youth Day 2025: Pemuda Jadi Obor Harapan untuk Manusia dan Bumi yang Lebih Sejahtera
-
Profil SMA Gonzaga yang Dukung Tuntutan 17+8, Berapa Biaya Sekolahnya?
-
Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT 2025, Ini Panduan Lengkapnya
-
Besaran Gaji Anggota DPRD Jabar, Tunjangan Rumah Lebih Besar dari DPR RI?