Suara.com - Dipercepat karena pandemi, teknologi untuk pendidikan jadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Sehingga cara pakai teknologi yang aman untuk belajar harus dikuasai, baik oleh siswa maupun guru.
Ini harus dilakukan untuk mencegah dampak negatif dunia digital seperti salah satunya kejahatan siber. Salah satunya dengan menggunakan sumber aman atau mengambil referensi website resmi untuk belajar dan mendapatkan informasi.
“Gunakan search engine yang berbeda untuk mengetahui perbedaan info yang akan didapat, dan gunakan kata kunci yang tepat dan spesifik. Gunakanlah sumber resmi apabila ingin mengutip sebuah informasi,” kata ujar Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Lombok, Wire Bagye webinar Cakap Digital 2022, melalui keterangan yang diterima suara.com, Jumat (1/7/2022).
Menurut Wire, ini penting untuk memastikan informasi yang didapat bukan informasi palsu dan tidak ikut menyebarkan hoaks. Sehingga kata dia, pastikan untuk selalu mengecek informasi yang didapat tidak hanya dari satu website atau media.
Selanjutnya, untuk memastikan data diri aman saat berselancar di dunia maya, Perwakilan ICT Watch NTB, Subhan Azharullah melarang untuk membagikan data pribadi di media sosial atau lewat aplikasi yang tidak terpercaya.
Data pribadi itu meliputi NIK (Nomor Induk Kependudukan), NPWP, nama orang tua, Kode One Time Password (OTP), maupun kode verifikasi.
“Karena kalau orang tahu data kita, maka berisiko sangat tinggi untuk orang lain melakukan hal yang tidak baik kepada kita seperti penipuan, atau phising,” ucap Subhan.
Untuk menjaga data pribadi seperti saat mendaftar aplikasi, maka disarankan untuk menggunakan fitur verifikasi dua langkah yang tersedia di berbagai aplikasi.
“Tidak ada istilah aman di dunia digital, sesuatu yang sudah bertebar di internet menjadi milik semua orang. Membagikan data diri menjadi pintu gerbang penipuan dan kejahatan lainnya di era digital,” tutup Subhan.
Baca Juga: Ulasan Buku Beginilah Petunjuk Rasulullah tentang Keutamaan Ahli Ilmu
Masih di acara yang sama dan didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Selong, Lombok Timur, NTB Sri Wahyuni, penting juga pengguna teknologi untuk punya pola pikir budaya digital.
Budaya digital ini, bisa mencerminkan identitas, batas, komitmen, stabilitas, pembentuk sikap dan perilaku masyarakat Indonesia.
“Wawasan budaya merupakan asset untuk memperkuat transformasi digital. Transformasi digital harus mengutamakan mindsetnya agar kita bisa menjadi orang indonesia yang paham akan fungsi budaya digital,” timpal Sri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah
-
Sepatu Lari vs Sepatu Jalan: Kualitas Mempengaruhi Kinerja?
-
Daftar 53 Aset Tanah dan Bangunan Yusril Ihza Mahendra, Tersebar dari Belitung hingga Jepang
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Sebelum Diangkat Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Kerja Apa?
-
Apa Itu Crab Mentality? Disebut Yudo Sadewa Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Kekayaan Fantastis Yusril Ihza Mahendra, Temui Delpedro di Rutan Polda Metro Jaya