Suara.com - Promosi wisata lewat video dokumenter tidak hanya menyajikan keindahan alam Indonesia secara visual, tapi memberikan nilai edukasi.
Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, promosi yang memiliki nilai edukasi bermanfaat untuk membuat wisatawan mengunjungi destinasi lain, sehingga lebih lama tinggal untuk berlibur.
“Dengan potensi wisman dan wisnus yang ada, maka kita perlu memaksimalkan perjalanan wisatawan dengan meningkatkan pengeluaran, lama tinggal, dan menyebar di titik kunjungan ke berbagai destinasi sehingga manfaat dari sektor pariwisata bisa semakin merata dirasakan oleh seluruh pelaku pariwisata dan masyarakat di tanah air,” katanya.
Kebangkitan pariwisata, kata Angela, dapat terlihat melalui kebijakan keamanan COVID-19 yang mulai melonggar pada perjalanan dalam negeri maupun dari luar negeri yang sudah jauh lebih mudah tanpa syarat karantina, testing, asuransi, dan tersedianya visa on arrival bagi 72 negara.
Angela mengatakan permintaan untuk berwisata terus meningkat pada tahun ini. Di bulan April saja kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) meningkat 499 persen dibandingkan dengan April tahun lalu. Kemudian begitu pula di dalam negeri, Angela mengatakan pihaknya menargetkan akan ada 544 juta perjalanan wisatawan nusantara (wisnus).
Oleh karena itu ia menyatakan bahwa publikasi sektor pariwisata melalui seri dokumenter merupakan cara yang efektif karena mampu mengemas ragam kekayaan budaya nusantara secara lebih estetis dan menarik.
“Hari-hari ini merupakan momentum yang pas untuk kita kembali meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat terhadap keindahan dan keunikan destinasi pariwisata di Tanah Air,” kata Angela lagi.
Ia juga turut mengapresiasi perilisan dua judul dokumenter yang dibuat platform edukasi itu. Dokumenter berjudul “Mahakarya” akan menggali warisan terpendam nusantara mulai dari budaya, tradisi, dan berbagai tempat peninggalan di setiap destinasi wisata, serta “Kisah Rasa” akan mengungkap identitas Indonesia melalui kuliner nusantara.
Pada Rabu, episode pertama “Mahakarya” berjudul “Candi Borobudur: Jejak Teknologi Masa Lalu” ditayangkan secara perdana di platform YouTube. Cerita dalam episode ini didasarkan pada studi yang telah dilakukan oleh peneliti Astronomi ITB Irma Hariawang, membahas keterkaitan antara Borobudur dan astronomi serta beririsan dengan budaya dan sejarah hingga pertanian.
Baca Juga: Rangkaian HUT Bhayangkara ke-76, Polda Sulawesi Selatan Gelar Off-Road 2022
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam juga mengapresiasi seri dokumenter tersebut. Menurutnya, video tersebut mampu hadir dengan kemasan yang menarik sehingga akan efektif untuk mempublikasikan destinasi wisata tanah air.
“Model seperti ini kalau menurut saya akan jauh lebih efektif untuk mempromosikan pariwisata. Ternyata juga tidak hanya pariwisata, edukasi juga penting di sini. Jadi pariwisata tidak sekadar kita menikmati keindahan secara visual, tapi ternyata juga bisa menikmati keindahan secara spiritual dalam arti banyak sekali pengetahuan kearifan lokal,” katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Wamenekraf Sebut Destinasi Ini Wujud Toleransi dan Kreativitas dalam Pariwisata Indonesia
-
Reza Arap Lulusan Apa? Dinilai Cocok Jadi Wamenparekraf usai Gandeng iShowSpeed Promosi Indonesia
-
Hadiri Promosi Wisata Malaysia, Kota Batu Kenalkan Potensi Daerah Sampai Bisnis UMKM
-
Pemberdayaan Perempuan dalam Diskusi PBB: Kekuatan Baru untuk Pariwisata Berkelanjutan
-
Target Devisa Pariwisata 5,95 Miliar Dolar AS, Angela Tanoesoedibjo: Buka Lapangan Kerja dan Kembangkan Desa Wisata
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
Terkini
-
Tokyo Jadi Juara! Destinasi Wisata Paling Hits di Dunia Versi TOURISE Awards 2025
-
Gus Elham Yahya Apakah Sudah Menikah? Intip Latar Belakang dan Silsilah Dai Muda yang Viral
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal Selevel Puma Speedcat, Desain Suede Cuma Rp100 Ribuan
-
Promo Superindo Hari Ini 13 November 2025: Katalog Baru dan Diskon Weekday
-
6 Cushion yang Bisa Menyamarkan Pori-pori Besar Tanpa Bikin Cakey, Cocok untuk ke Kantor
-
Azarine Rayakan 23 Tahun Perjalanan dengan DINO SEVENTEEN, Luncurkan Sun Protection Fusion Series
-
7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
-
Ramalan Zodiak Cancer Hari Ini 13 November: Hempas Overthinking, Fokus Pada Ketenangan
-
Gus Elham Yahya Keturunan Siapa? Minta Maaf Usai Dikecam PBNU dan Kemenag Gegara Ciumi Anak Kecil
-
5 Shio Diprediksi Meledak Keberuntungannya pada 13 November 2025, Siapa Saja?