Suara.com - Kondisi pandemi Covid-19 yang memburuk sempat membuat sejumlah perkantoran menerapkan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Kebijakan itu ternyata berimbas ke kunjungan mal, terutama yang berada di area perkantoran menjadi sepi.
Ketua DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, tren kunjungan mal di ibukota mulai naik saat Januari 2022.
Kemudian saat angka infeksi virus corona varian Omicron meningkat di Indonesia pada Februari, jumlah kunjungan mal menyusut lagi.
"Okupansi (jumlah kunjungan) masih berada di 60 persen, itu jalan di tempat. Hanya memang khusus weekend sudah membaik, kalau hari biasa berat. Itu juga pengaruh dari WFH karyawan," kata Ellen saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Kondisi tersebut, dikatakan Ellen, menyebabkan iklim bisnis di pusat belanja menjadi ragu-ragu. Pemilik ritel ingin mengembangkan bisnisnya untuk meningkatkan penjualan tetapi juga harus menunggu kondisi membaik pasca pandemi.
Meski selama enam bulan pertama 2022 jumlah kunjungan di mal makin membaik dibandingkan 2020-2021, menurut Ellen, tren belanja di masyarakat sebenarnya belum kembali normal.
Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di DKI Jakarta, melainkan juga secara nasional.
Ketua Umum pusat APPBI Alphonzus Wijaja mengungkapkan, rata-rata jumlah transaksi dalam satu mal sebanyak Rp 150 miliar per bulan. Secara nasional dengan jumlah anggota APPBI lebih dari 400, sehingga transaksi bisa mencapai Rp 60 triliun per bulan.
Baca Juga: Warga Jaksel Jadi Pengunjung Mal Paling 'Berani' di DKI Jakarta Selama PPKM
"Kondisi saat ini baru 70 persen, sehingga rata-rata baru Rp42 triliun," ungkapnya.
Data pada Kementerian Perdagangan, daya beli di pusat perbelanjaan baru mulai terlihat naik pada April 2022. Ketua Tim Badan Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan Widiantoro mengatakan, tren positif itu terus terjaga hingga Juni 2022, di mana tercatat penjualan eceran tumbuh hingga 15,4 persen.
"Kelompok makanan, sandang, suku cabang, dan aksesoris yang jadi primadona," ungkapnya.
Selain karena jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang melandai dan diikuti cakupan vaksinasi meningkat jadi pengaruh ada pelonggaran aktivitas di masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Penyakit Lyme? Kondisi yang Dialami Bella Hadid Sejak Usia 16 Tahun
-
Apakah Alat Makan Terkontaminasi Babi Harus Dihancurkan? Ini Faktanya
-
Ramalan Zodiak Hari Ini: Leo Waspada Pasangan Emosi, Cancer Selesaikan Masalah Keluarga
-
Unik Banget! 10 Kuliner Indonesia Ini Namanya Jorok, tapi Rasanya Bikin Nagih
-
5 Sepatu Lari di Bawah Rp500 Ribu yang Awet Meski Dipakai Tiap Hari
-
Kreatif dan Luwes, Ini 5 Pekerjaan yang Paling Cocok untuk Zodiak Gemini
-
Baim Wong Menyesal ke Paula Verhoeven, Ini Azab dan Hukum Mengumbar Aib Istri Menurut Islam
-
Dikabarkan Bangkrut, Ini 7 Deretan Bisnis Baim Wong
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Pemandangan Pantai, Auto Jadi dalam Hitungan Detik
-
Basic Skincare untuk Kulit Berjerawat, Jangan Skip 5 Langkah Ini