Suara.com - Bagi pemilik tanaman cabai, Anda wajib waspada dengan hadirnya virus gemini. Salah satu ciri tanaman cabai yang terkena virus ini adalah daunnya yang menguning, maka tidak heran jika virus gemini juga disebut sebagai virus kuning.
Dilansir dari laman litbang pertanian, virus kuning paling banyak ditemukan di dataran rendah mulai dari 100 mdpl hingga dataran tinggi di atas 1000 mdpl. Virus ini dapat menyerang berbagai varietas cabai dalam rentang umur yang jauh hingga menyebabkan kegagalan panen hiingga 90%.
Ciri-ciri virus gemini:
- Daun muda mengkerut dengan warna mosaik kekuningan.
- Daun mengkerut hingga menjadi ukuran kecil dan lebih tebal
- Tidak berbuah.
Cara mengendalikan Virus Gemini
Pilih benih berkualitas
Pemilihan benih merupakan kunci penting dalam keberhasilan panen cabai. Sebelum menanamnya, rendam benih cabai terlebih dahulu dengan Na3PO4 10% selama satu sampai dua jam. Setelah itu, cuci benih caai dengan air mengalir sebanyak empat kali.
Setelah itu, rendam kembali benih ke dalam 0.8% HCL selama 20 menit untuk kemudian dibilas menggunakan air bersih sebanyak tiga kali.
Setelah itu, Anda akan memiliki benih cabai yang lebih berkualitas.
Semai benih dengan benar
Baca Juga: Mengenal Manfaat Habbatusauda atau Jinten Hitam Bagi Tubuh
Pengendalian virus gemini selanjutnya dapat dilakukan dengan menyemai benih dengan benar. Selain membuat aerasi media menjadi lebih baik, penyemaian dengan melakukan isolasi dapat menjauhkan tanaman cabai dari kutu kebul yang merupakann vektir virus gemini.
Pemupukan dan pengolahan lahan yang benar
Bukan tidak mungkin tanaman cabai yang sedang Anda tanam sudah terserang virus gemini namun Anda tidak menyadarinya. Oleh karena itu, untuk mengurangi infeksi, lakukan pemupukan dan pengolahan lahan secara teratur.
Ketika melakukan pengolahan lahan, pastikan gulma dan inang virus benar-benat bersih. Untuk hasil maksimal, gunakan pupuk andang yang sudah matang.
Gunakan mulsa plastik hitam perak
Penggunaan mulsa plastik hitam perak bertujuan untuk memantulkan sinar matahri sehingga tidak akan ada serangg yang hinggap di area tanaman. Selain itu, pertumuhan gulma juga dapat dicegah dengan penggunaan mulsa plastik hitam perak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
50 Contoh Catatan Rapor Wali Kelas Semester Ganjil yang Memotivasi, Ringan dan Menguatkan
-
5 Rekomendasi Moisturizer Retinol untuk Usia 30-an, Menjaga Kulit Tampak Awet Muda
-
7 Bedak yang Cocok untuk ke Gereja agar Hasil Natural dan Tahan Lama
-
5 Cushion Lokal High Coverage yang Tidak Dempul: Anti Cakey, Ampuh Tutup Flek Hitam
-
Apa Beda Sepatu Padel dan Tennis? Ini 7 Rekomendasinya
-
7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF untuk Pemotor, Wajib Pakai agar Tangan Tidak Belang
-
Cek 6 Shio Paling Hoki 15 Desember 2025, Kamu Beruntung atau Tidak Hari Ini?
-
Curhat Komunitas DAS Balantieng, Hulu Menyoal Kompensasi, Hilir Tuntut Ketegasan Polisi
-
Niacinamide vs Vitamin C, Mana yang Lebih Bagus untuk Mencerahkan Wajah?
-
Sepatu New Balance Apa yang Mengandung Kulit Babi? Kenali Ciri-cirinya