Suara.com - Sudah sejak lama rasanya, cokelat menjadi salah satu camilan yang cukup digemari oleh berbagai kalangan. Baik itu anak kecil hingga dewasa tentu saja tidak akan menolak jika diberi cokelat.
Tak hanya dijual di toko kue, kekinian sejumlah kafe dan pusat perbelanjaan bahkan memiliki ruang khusus untuk berjualan cokelat.
Dihimpun dari laman Hops.id---Jaringan Suara.com, cokelat sendiri merupakan camilan yang sudah ada sejak lama, yakni 4.000 tahun lalu.
Cokelat ini awal mulanya ditemukan oleh bangsa Mesoamerica di Meksiko.
Di Indonesia sendiri, cokelat merupakan tanaman yang datang bersamaan dengan kolonialisme. Yaitu pada tahun 1880, ketika pemerintah Hindia Belanda fokus untuk membudidayakan cokelat.
Hingga sekarang, bahan makanan yang dimanfaatkan bijinya ini menjadi bahan yang diolah menjadi banyak hal yang dapat dinikmati oleh semua umur.
Menurut informasi yang dihimpun dari situs healthline.com pada 16 Agustus 2022, cokelat merupakan bahan makanan yang sangat bernutrisi. Apalagi cokelat yang digunakan merupakan varian cokelat hitam.
Dalam satu batang cokelat htiam terdapat bahan-bahan berupa serat, zat besi, magnesium, postasium, hingga zinc.
Untuk mendapatkan kandungan tersebut, manusia hanya perlu mengkonsumsi sebanyak 60 gram saja, berdasarkan Netherlands Journal of Medicine.
Selain enak, mengonsumsi cokelat secara harian, dapat merendahkan kandungan kolesterol dalam darah. Cokelat juga mampu mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Itu semua dapat dicapai, karena cokelat mempunyai kandungan antioxidant yang tinggi.
Selain itu, cokelat juga mengandung zat flavanoid yang tinggi. Di mana zat tersebut mampu melindungi kulit kita dari sengatan sinar matahari.
Berkat kandungan flavanoidnya juga, cokelat juga dapat meningkatkan fungsi kerja otak.
Tidak afdal rasanya jika hanya membahas khasiat yang ada dalam cokelat. Layaknya sebuah makanan, pasti akan ada efek negatifnya, bila dikonsumsi berlebihan.
Berdasarkan situs webmd.com, salah satu efek samping konsumsi cokelat dapat memperparah penyakit diare. Alasannya cokelat mengandung kafein, dan jika dikonsumsi secara berlebihan, maka diare juga akan memburuk.
Masih berhubungang dengan pencernaan bagi penderita asam lambung tidak disarankan mengkonsumsi cokelat dalam jumlah banyak. Alasannya, cokelat bisa membuat gejala asam lambung semakin memburuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Dari Serpong ke Vietnam: Kisah Inspiratif Siswa SMP Raih Medali Matematika Internasional!
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
-
Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding Adat Jawa, Solo, Bali, hingga Modern
-
Integritas Sophan Sophiaan saat Jadi Anggota DPR Dibongkar Andy F. Noya: Batinku Berontak!
-
Siapa Salsa Erwina Hutagalung yang Trending di X?
-
Jepit Rambut Bentuk Pakaian Dalam Wanita Viral di Jepang, Harganya Bikin Dompet Menangis!
-
Dari Mana Saja Sumber Penghasilan Mongol? Duit Rp53 Miliar Raib Dibawa Cagub Korup
-
Perjalanan Mualaf Elizabeth Tjandra Istri Erick Thohir
-
Apa Akun IG Elizabeth Tjandra Istri Menpora Erick Thohir?