Suara.com - Setiap orang pasti memiliki ekspektasi yang tertanam dalam dirinya dalam menyikapi sesuatu. Maka tidak heran banyak orang yang mati-matian untuk memperjuangkan apa saja yang diinginkan untuk meraihnya. Namun, tidak jarang kenyataan tidak sesuai ekspektasi yang diharapkan. Namun, apa itu ekspektasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspektasi adalah suatu harapan atau keyakinan yang diharapkan menjadi kenyataan pada masa mendatang. Sementara itu, kata “ekspektasi” berasal dari bahasa Inggris yakni “expectation” dengan kata dasar “expect” bila diartikan sebagai “mengharapkan atau menyangka”.
Adapun beberapa pengertian ekspektasi menurut beberapa ahli sebagai berikut.
1. Ekspektasi menurut Boeree: Harapan kesenangan yang tidak konstan yang timbul dari gagasan tentang sesuatu di masa depan. Kesenangan tersebut ada yang diwujudkan oleh tindakan namun ada juga yang tidak diwujudkan.
2. Ekspektasi menurut Sutisna: Kepercayaan atau keyakinan individual tentang berbagai hal yang terjadi pada situasi tertentu.
3. Ekspektasi menurut Fleming dan Levie: Keinginan, cita-cita dan harapan terhadap suatu hal. Untuk mencapainya seseorang akan memberikan tindakan yang nyata.
4. Ekspektasi menurut Anderson dan Chambers: Segala sesuatu yang diyakini konsumen tentang apa yang akan didapatkannya terkait dengan suatu kinerja produk atau pelayanan tertentu.
Pentingnya Mengelola Ekspektasi
Pada dasarnya, memiliki ekspektasi pada suatu hal adalah hal yang wajar. Namun jika ekspektasi itu terlalu tinggi dan tak sejalan dengan realita, dikhawatirkan bisa membawa dampak destruktif untuk seseorang.
Baca Juga: Song Hye Kyo Bikin Penggemar Sedih karena Harapannya 15 Tahun Lalu, Apa Itu?
Karenanya, setiap orang diharuskan dapat mengelola ekspektasinya untuk menciptakan keseimbangan dalam berbagai bidang seperti pekerjaan, hubungan antar manusia, perekonomian dan lain sebagainya. Lalu apa saja manfaat mengelola ekspektasi?
1. Menjaga kesehatan mental
Kesehatan mental berpengaruh dalam kualitas hidup seseorang terlebih saat bersosial. Oleh karenanya, seseorang jangan terlalu menaruh ego dan ekspektasi terlalu tinggi untuk menghindari diri dari namanya stres, sedih, menyesal dan lain sebagainya.
2. Meningkatkan komunikasi
Mengelola ekspektasi dapat membantu Anda untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan bisa berkolaborasi dengan orang lain untuk memberikan serta menerima umpan balik.
3. Membangun hubungan sehat kepada orang lain
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Hobi Ikan Hias Naik Level, Kini Punya Panggung Kompetisi Nasional
-
Ini 6 Shio yang Diramal Paling Beruntung Besok 24 Desember 2025, Siap-Siap Hoki!
-
7 Brand Sepatu Lokal Size Besar untuk Solusi Kaki Lebar, Ada Nomor 44-45
-
Yura Yunita Ungkap Pengalaman Rambut Rontok: Bukan Soal Potong Rambut, Tapi Perawatan Kulit Kepala
-
Dari Krisis Usia Petani ke Peluang Baru bagi Anak Muda Indonesia
-
Tips Eksfoliasi Aman untuk Kulit Kering agar Skincare Meresap Lebih Maksimal
-
5 Sunscreen Lokal untuk Memperbaiki Skin Barrier, Kulit Lebih Sehat dan Kuat
-
5 Rekomendasi Parfum Artis Pilihan Tasya Farasya, Ada yang Mirip Brand Mewah Senilai Jutaan
-
Evolusi Seni Patung Kontemporer Indonesia di Era Material dan Teknologi Baru
-
5 Skincare Teratu Beauty Khusus Kulit Berjerawat, Cocok untuk Dewasa dan Harga Terjangkau