Suara.com - Pakar mengatakan selingkuh tidak hanya terjadi karena ada niat dan kesempatan, tapi juga akibat masalah kesehatan otak.
Menurut Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia, seseorang bisa selingkuh karena kondisi otaknya, Pasalnya, perselingkuhan, kesehatan otak, dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan.
“Di Stress Management Indonesia, kami memahami bahwa kondisi mental seseorang, termasuk selingkuh, memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan otaknya. Pada hari kesehatan mental sedunia ini, kami ingin memberikan informasi alasan sebenarnya seseorang berselingkuh, sehingga permasalahan bisa diatasi dari akarnya,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Ia pun memberikan 4 alasan mengapa otak memiliki kaitan dengan perselingkuhan. Simak ya!
1. Kecanduan Euforia Cinta
Pengalaman indah jatuh cinta dan tergila-gila dengan seseorang tidak bertahan selamanya. Ahli menemukan bahwa setelah 6 bulan hingga 2 tahun, rasa cinta yang menggebu-gebu berubah menjadi cinta dan komitmen yang lebih dalam atau keputusan untuk berpisah dan melepaskan diri.
Banyak terapis pasangan mengatakan bahwa perselingkuhan terjadi karena orang salah mengira kurangnya intensitas dan euforia sebagai tanda bahwa mereka telah putus cinta. Kurangnya euforia ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pasangan lain untuk mencoba menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi. Bagi sebagian orang, kebutuhan untuk merasakan aliran cinta baru membuat mereka terus mencari hubungan di luar nikah.
2. Kehilangan Sirkuit Kontrol Diri
Sirkuit kontrol diri adalah sistem penyeimbang antara bagian otak limbik yang memotivasi untuk mencari aktivitas yang menyenangkan dan bagian otak korteks prefrontal (PFC) yang membuat seseorang berpikir dua kali sebelum terlibat dalam perilaku berisiko, seperti perselingkuhan.
Baca Juga: Lagi Ngamar di Hotel dengan Selingkuhannya, Wakil Rakyat Digerebek Istri Sahnya
Ketika sirkuit kontrol diri seimbang, kontrol impuls memadai menghentikan seseorang dari berselingkuh. Namun, ketika aktivitas PFC rendah, terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan seseorang menyerah pada keinginan impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya.
Studi pencitraan otak menunjukkan bahwa orang dengan aktivitas rendah di PFC lebih mungkin untuk bercerai. Anda bisa mencoba program dari Stress Management Indonesia seperti Brain Health Assessment untuk mengetahui kondisi sirkuit kontrol diri otak Anda.
3. Faktor Testosteron
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin untuk melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah.
Testosteron terlibat dalam suasana hati, motivasi, dan seksualitas. Tingkat testosteron yang tinggi dikaitkan dengan empati yang lebih rendah dan hawa nafsu yang tinggi, yang bisa menjadi resep untuk berselingkuh.
4. Otak yang Tidak Setia Itu Berbeda
Berita Terkait
-
Skandal Subuh di Rumah Janda: Momen Kapolsek Brangsong Digerebek Warga, Cuma Pakai Sarung dan Kaos
-
Terseret Isu Perselingkuhan Krishna Murti, Ini Jejak Karier Kompol Anggraini
-
Irjen Krishna Murti Jadi Sorotan Publik, dari Isu Perselingkuhan hingga Harta Kekayaan
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Flek Hitam Bikin Minder? Ini 4 Sunscreen Wardah untuk Mengatasinya, Mulai Rp30 Ribuan
-
Prestasi Naufal Takdir Al Bari, Atlet Senam Muda Meninggal saat Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Cara Dapat Promo Tiket Kereta Rp80 Ribu, Dalam Rangka HUT ke-80 KAI 28 September 2025
-
Ramalan Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 27 September 2025: Leo, Sagitarius, dan Aquarius
-
Apa Saja Makanan Indonesia yang Viral di Luar Negeri? Seblak sampai Diburu Orang Thailand
-
Profil Lengkap Ahmad Ali Ketua Harian PSI: Dulunya Waketum NasDem, Rumah Pernah Digeledah KPK
-
Sejarah Fashion 80 Tahun Hadir dalam Pop-Up Eksklusif di Jakarta
-
IDFES 2025 Resmi Dibuka, Dorong Ekosistem Fashion Indonesia Lebih Terintegrasi
-
Ngemil Gak Harus "Junk Food", Ini Rahasia Camilan Enak dan Bergizi untuk Keluarga
-
MSG dari Bahan Alami: Fakta Ilmiah di Balik Rasa Gurih yang Aman untuk Keluarga