Suara.com - Merokok adalah racun bagi setiap organ dalam tubuh. Tapi tahukah Anda, kalau kebiasaan merokok ini juga meracuni kulit?
Merokok dapat menyebabkan penuaan kulit dini dengan mengubah serat elastis kulit, mempersempit pembuluh darah, dan mengurangi hidrasi, kolagen dan elastin.
"Selain itu, merokok menunda penyembuhan luka dan meningkatkan kemungkinan infeksi kulit dan kondisi peradangan tertentu seperti psoriasis," kata ahli kecantikan Dr Ahmed El Muntasar, dikutip dari Glamour Magazine.
Rokok Membuat Pembuluh Darah Menyempit
Salah satu alasan utama 'kulit perokok' terus-menerus menderita adalah karena mengisap sebatang rokok membuat kulit kekurangan oksigen dan mencegah darah mengalir dengan baik.
Nikotin, khususnya, catat Dr Ahmed, menyebabkan vasokonstriksi, di mana pembuluh darah menyempit. "Merokok menyebabkan stres oksidatif karena mengurangi jumlah oksigen yang seharusnya mencapai jaringan kulit," kata Dr Ahmed.
Hasilnya adalah iskemia jaringan dan penyempitan pembuluh darah, yang pada gilirannya memicu respons imun dan meningkatkan kemungkinan kondisi peradangan tertentu seperti eksim dan psoriasis.
Dampak jangka pendek dari berkurangnya aliran darah adalah gangguan penyembuhan luka. Sehingga bekas jerawat bisa memakan waktu lebih lama untuk memudar.
Sedangkan dalam jangka panjang, membuat enzim yang memecah kolagen kulit menjadi overdrive.
Baca Juga: Kulit Lutut dan Siku Menghitam? Ini Penyebab yang Sering Terjadi
Asap Rokok Lebih Bahaya dari Polusi Udara
"Rokok mengandung banyak bahan kimia yang sama dengan polusi," kata praktisi estetika, Natali Kelly.
Demikian pula dengan asap beraroma buah dan lainnya dari vape. Karena vape juga mengandung formaldehida, nikotin, dan jejak timbal.
"Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa merokok umumnya lebih buruk daripada efek polusi bagi kesehatan Anda karena tingkat polusi sering bervariasi,” tambah Natali. Sedangkan dengan merokok, kulit terus-menerus terpapar bahan kimia dari jarak dekat.
Ketika gumpalan asap mengepul dan menempel di pori-pori, ia melepaskan radikal bebas (molekul jahat dan tidak stabil yang menyerang sel-sel sehat) ke dalam tubuh.
"Ini menghilangkan vitamin A dan vitamin C alami kulit Anda , dan menyebabkan penghancuran molekul kolagen dan elastin," kata Dr Jason Thomson, kepala medis di Skin+Me.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Bakpia Pathok: Kue Legendaris Yogyakarta yang Wajib Dicoba!
-
Liburan Makin Seru: Cek 3 Lokasi Baru Timezone yang Wajib Dikunjungi, Ada Laser Tag Sampai Bowling!
-
7 Rekomendasi Parfum Lokal Kunticore, Wangi Semerbak Bunga yang Tahan Lama
-
Tren Baru Gaya Hidup Urban: Olahraga Santai Penuh Warna, Dorong Kebersamaan
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Lokal Senyaman Asics Gel Kayano, Harga Mulai Rp200 Ribuan
-
Tren Dapur Masa Kini: Kenapa Keluarga Muda Kini Lebih Memilih Alat Masak Digital?
-
Benarkah Jin Dasim Sebabkan Perceraian? Ini Faktanya Menurut Literatur Islam
-
Profil Chef Karen Carlotta Pengganti Chef Renatta di MCI Season 15, Dijuluki Queen of Cake
-
Atalia Gugat Ridwan Kamil, Ini 8 Alasan Syar'i yang Membuat Istri Boleh Minta Cerai
-
7 Tanda Wedding Organizer Red Flag, Calon Pengantin Harus Waspada