Jika pria tidak dapat atau tidak mau melakukan tes, cara yang bisa digunakan yaitu mengambil DNA milik saudara kandungnya. Hal ini karena saudara kandung disebut memiliki DNA yang sama dengan pria tersebut. Dengan begitu, dapat terlihat apakah pria itu benar ayah dari sang anak atau bukan.
Pengujian DNA bibi atau paman pria (diduga ayah)
Jika DNA saudara kandung masih ragu, bisa juga dengan menguji paman atau bibi sebagai alternatif lain. Meski demikian, DNA bibi dan paman tidak selalu akurat. Jumlah materi genetik umum antara bibi atau paman dengan keponakan laki-laki mereka tidak sebanyak milik ayah.
Oleh sebab itu, lebih baik penggunaan tes satu ini hanya sebagai pembanding untuk lebih meyakinkan apakah pria tersebut merupakan ayah biologis dari sang anak.
Pengujian kakek dan nenek
Tes DNA juga dapat dilakukan kakek dan neneknya. Pengujian dari kakek dan nenek dinilai lebih akurat karena mengandung DNA pria yang diduga ayah dari anak. Ketika laboratorium dapat menggunakan kedua sampel DNA mereka (kakek dan nenek) untuk merekonstruksi profil putra mereka (yang diduga sebagai ayah).
Mereka kemudian dapat melanjutkan untuk membandingkan profil ini dengan profil cucu untuk melihat apakah ada kecocokan (secara tidak langsung mengonfirmasi ayah) atau ketidakcocokan (secara tidak langsung mengecualikan ayah).
Tes paternitas (DNA) saat hamil
Perlu diketahui, tes DNA juga dapat dilakukan saat anak masih di dalam kandungan. Tesnya yaitu dengan menggunakan sejumlah metode termasuk amniosentesis, pengambilan sampel chorionic villus, dan sampel darah ibu, para ilmuwan dapat mengekstrak cetak biru DNA bayi yang belum lahir.
Tes paternitas prenatal dapat dilakukan sekitar 10 minggu tetapi ini sangat tergantung pada jenis pengumpulan sampel yang digunakan. Perlu juga dicatat bahwa banyak tes paternitas prenatal juga menimbulkan risiko, seperti amniosentesis dapat menyebabkan keguguran karena pengambilan sampel melibatkan memasukkan jarum ke dalam rahim.
Untuk itu, sebelum melakukan tes, berkonsultasi lebih dahulu adalah hal yang perlu dilakukan sehingga tidak sembarangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
40 Ucapan Selamat Natal Sopan untuk Atasan, Profesional dan Tulus Menyentuh Hati
-
Makan Anggur di Bawah Meja Saat Tahun Baru, Ritual Sejak 1882 Dipercaya Mengundang Jodoh
-
5 Sepatu Flat Shoes Wanita Branded Murah, Kualitas Premium Harga Kaki Lima
-
10 Rekomendasi Kado Natal dan Tahun Baru yang Paling Berkesan
-
Belanja Penuh Kejutan, Mystery Box Ala Gopang Kini Lagi Hits di Indonesia
-
7 Cara Mengurangi Waktu Bermain Media Sosial Tanpa Terasa Menyiksa
-
Jajan KFC Kini Makin Mudah Pakai Paylater, Cek Caranya Biar Dapat Promo!
-
Cara Menghitung Pace Lari dan Contoh, Kamu Sudah Race atau Masih Easy Pace?
-
Mengenal Dry Brushing: Tren Kecantikan yang Mengubah Kulit Anda!
-
Dokter Estetika Korea: Kulit Sehat Jadi Tren Baru Perawatan Kecantikan, Kenapa?