Suara.com - Piala Dunia 2022 Qatar resmi dimulai pada Minggu, 20 November 20202. Bahkan sebelum acara olahraga paling didambakan di dunia ini dimulai, acara tersebut telah diwarnai dengan kontroversi.
Tuan rumah Qatar telah dikritik karena sikapnya terhadap hubungan sesama jenis, catatan hak asasi manusianya, dan perlakuannya terhadap pekerja migran. Dan yang terbaru berturut-turut adalah larangan bir dan pakaian.
Lantas mengapa Qatar melarang hal tersebut? Dilansir dari Livemint, homoseksual adalah ilegal di Qatar karena dianggap tidak bermoral di bawah hukum Syariah Islam. Hukumannya termasuk denda, hukuman penjara hingga tujuh tahun - dan bahkan hukuman mati dengan rajam.
Meskipun penyelenggara Piala Dunia Qatar telah dengan tegas menyatakan bahwa "semua orang diterima", kepala eksekutif Qatar 2022 Nasser al Khater menunjukkan bahwa pemerintah tidak akan mengubah undang-undang tentang homoseksualitas dan telah meminta pengunjung untuk "menghormati budaya kita".
Sekitar 30.000 pekerja dari negara-negara seperti India, Bangladesh, Nepal, dan Filipina telah membangun fasilitas untuk putaran final Piala Dunia.
Sebuah laporan Guardian, mengutip data kedutaan Qatar, mengatakan 6.500 pekerja migran telah meninggal di negara itu sejak memenangkan tawaran Piala Dunia.
Menyangkal laporan tersebut, pemerintah mengatakan antara 2014 dan 2020, ada 37 kematian di antara para pekerja di lokasi konstruksi stadion Piala Dunia, hanya tiga di antaranya yang "terkait pekerjaan". Orang lain yang meninggal mungkin mereka yang sudah lama tinggal di pedesaan dan meninggal karena usia tua atau sebab lain.
Qatar pada hari Jumat mengatakan telah memutuskan untuk melarang penjualan bir di stadion Piala Dunia. Keputusan tersebut, yang diambil dua hari sebelum pertandingan pembukaan turnamen pada hari Minggu, telah dikonfirmasi pada hari Jumat oleh FIFA, pemilik turnamen tersebut.
“Menyusul diskusi antara otoritas negara tuan rumah dan FIFA, sebuah keputusan telah dibuat untuk memfokuskan penjualan minuman beralkohol pada FIFA Fan Festival, tujuan penggemar lainnya dan tempat berlisensi,” FIFA mengumumkan. Keputusan tersebut, katanya, akan berarti “menghapus penjualan poin bir dari perimeter stadion Piala Dunia FIFA 2022 Qatar."
Baca Juga: Dihajar Ekuator 2-0, Qatar Tuan Rumah Pertama yang Kalah di Laga Pembuka
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Ramalan Zodiak 30 September 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karier, & Keuangan
-
The Mira, Hotel Ramah Muslim Peraih Penghargaan di Hong Kong
-
Bukan Sekadar Tren, Inilah Peran Komunitas dalam Masa Depan Industri Kecantikan
-
Inovasi dari Sragen, Gaungkan Bela Negara dengan Menjaga Ketahanan Pangan
-
Model Profesional: Belajar Modeling Nggak Melulu Jadi Peraga Busana, Latih Pede hingga Tambah Relasi
-
Urutan Skincare Pagi Wardah Crystal Secret, Mencerahkan dan Anti-Aging di Usia 30-an!
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Destinasi Wisata Inklusif Ada di Jakarta: Ruang Nyaman untuk Pemilik dan Hewan Peliharaan
-
5 SMA Terbaik di Singapura, Sekolah Gibran Termasuk Favorit?
-
Ramalan Zodiak Minggu Ini: Cancer Bakal Dikecewakan Orang Terdekat, Leo Jangan Resign Dulu!