Suara.com - Fakta menarik diungkap Uya Kuya, bahwa Denise Chariesta diminta melunasi utang yang ia pinjam. Namun perempuan yang berprofesi sebagai florist itu malah minta Uya menagihnya kepada RD, yang diisukan sebagai Regi Datau, suami Ayu Dewi.
"Ngomong gue punya utang sama dia (Uya Kuya), lu tagih noh sama bapak dari anaknya waktu itu. Dulu si Uya, pernah nolongin gue di Amerika yang gue hampir mati itu karena keguguran, dia sempat ngasih gue, dan sebagian udah gua balikin," ungkap Denise melalui Instagram Storynya, @denisechariesta91.
Perilaku Denise Chariesta ini membuat publik kembali mengingat fenomena orang yang ditagih utang jadi lebih marah atau lebih galak, kenapa ya bisa seperti itu?
Mengutip New York Life, Kamis (24/11/2022) baik itu utang produktif ataupun utang konsumtif, semua utang bisa menyebabkan dampak emosional dan masalah psikologis yang cukup serius.
Karena dampak psikologis inilah, akibatnya seseorang cenderung pemarah jika punya banyak utang, termasuk saat ditagih si pemberi pinjaman.
Berikut ini dampak psikologis dan gangguan kesehatan mental karena utang yang harus diwaspadai:
1. Depresi dan Kecemasan
Perasaan cemas terhadap utang bisa terjadi karena terus menerus khawatir tidak bisa membayar utang, ketidakpuasan, hingga putus asa dengan tekanan ekonomi.
Apalagi penelitian Royal College of Psychiatrists menemukan setengah dari semua orang dewasa yang bermasalah dengan utang, alami masalah kesehatan mental.
Baca Juga: Tak Mau Menghindar, Luna Maya: Lu Punya Masalah? Yuk Kita Ngobrol
2. Kebencian
Utang adalah berat bagi siapapun terutama bagi kehidupan pernikahan. Apalagi jika tetiba pasangan meminjam uang tanpa pemberitahuan, kehilangan pekerjaan, atau penghasilan tidak mencukupi biaya kehidupan.
Hasilnya banyak yang menyalahkan diri sendiri, karena keputusan mengambil utang, entah karena gaya hidup atau tidak punya asuransi kesehatan saat sakit.
3. Menyebabkan Stres Terus Menerus
Utang dan stres berjalan beriringan, hasilnya saat memiliki utang menggunung pikiran bisa kacau, menganggu pekerjaan dan produktif untuk berkarya. Apalagi beberapa penelitian menunjukan kenaikan biaya hidup sebagai sumber stres tertinggi masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
Terkini
-
Rob Clinton Pengusaha Apa? Disebut Cocok Gantikan Dito Ariotedjo Jadi Menpora
-
5 Skincare Terbaik Atasi Kerutan Mata, Harga Terjangkau Bikin Dompet Aman
-
5 Rekomendasi Serum Wardah untuk 40 Tahun ke Atas, Mengandung Anti Aging Bikin Awet Muda
-
Yudo Anak Menkeu Purbaya Jadi Nasabah BCA Prioritas, Saldo Minimalnya Gak Main-Main
-
5 Rekomendasi Sunscreen yang Bikin Wajah Glowing Tanpa Make Up
-
Kekayaan Khadga Prasad Sharma Oli, PM Nepal yang Mundur Usai Demo Ricuh
-
Berapa Kekayaan Ahmad Dhani yang Usulkan UU Anti Flexing?
-
Perlengkapan Rumah Masa Kini: Canggih, Estetis, dan Berkelanjutan
-
Pendidikan Melanie Subono, Curhat Ditegur Artis yang Jadi Anggota Dewan saat Kritik DPR
-
Heboh Anak Menkeu Baru: Pamer Kartu Prioritas dan Hoodie Jutaan, Hina Orang Miskin?