Suara.com - Baru-baru ini heboh temuan jari manusia di dalam sayur lodeh di Nusa Tenggara Timur. Mulanya sayur lodeh berisi potongan jaru manusia ini berasal dari dua warga di Kabupaten Belu, Senin (12/12/2022) yang membeli sayur lodeh.
Jajaran Polres Belu pun dengan sigap turun tangan menyelidiki kasus itu dengan memeriksa beberapa saksi.
‘Kami sudah periksa beberapa saksi, termasuk pemilik warung yang menjual sayur lodeh tersebut,” kata Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbianto dikutip dari Antara, Senin (12/12/20220 sore.
Hal ini disampaikan berkaitan kasus penemuan sepotong jari manusia disertai kuku di dalam makanan, usai membelinya di salah satu warung makan di daerah itu.
Tapi pernahkah terbayang apa jadinya jika seseorang memakan bagian tubuh manusia? Praktik memakan bagian tubuh manusia ini kerap dikenal dengan kanibalisme.
Meskipun kelihatannya “salah”, dilansir dari Medical News Today, kabar baiknya adalah mengonsumsi daging manusia yang dimasak tidak lebih berbahaya daripada memakan daging hewan lain yang dimasak. Ini berlaku untuk sebagian besar tubuh manusia — implikasi kesehatannya mirip dengan memakan omnivora besar mana pun.
Namun, ada satu organ yang harus dihindari orang dengan cara apa pun: otak. Seperti baru-baru ini yang terjadi pada The Fore, orang di Papua Nugini yang mempraktekkan transumption, ritual memakan kerabat yang sudah meninggal. Kelompok terisolasi ini menunjukkan konsekuensi serius memakan otak manusia lain yang dikenal Kuru.
Kuru adalah ensefalopati spongiform menular (TSE) yang sangat fatal. TSE adalah gangguan otak degeneratif yang langka atau penyakit prion. Bovine spongiform encephalopathy (BSE), juga dikenal sebagai penyakit sapi gila, adalah salah satu dari kondisi ini.
Penyakit ini dikaitkan dengan akumulasi glikoprotein abnormal yang disebut protein prion (PrP) di otak. PrP terjadi secara alami, terutama di sistem saraf. Fungsinya dalam kesehatan belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ilmuwan percaya bahwa PrP berperan dalam sejumlah penyakit, termasuk penyakit Alzheimer.
Baca Juga: Ngeri, Ada Potongan Jari Manusia di Dalam Sayur Lodeh yang Dijual Warteg
Orang Fore adalah satu-satunya populasi yang pernah mengalami epidemi kuru yang terdokumentasi. Pada puncaknya pada tahun 1950-an, itu adalah penyebab utama kematian perempuan di Fore dan tetangga terdekat mereka.
Kata "kuru" berasal dari bahasa Fore dan berarti "mengguncang". Kuru juga dikenal sebagai "penyakit tertawa" karena ledakan tawa patologis yang akan ditunjukkan oleh orang yang menderita penyakit tersebut.
Laporan pertama tentang kuru yang sampai ke telinga Barat datang dari administrator kolonial Australia yang menjelajahi daerah tersebut:
Pada puncaknya, sekitar 2% dari semua kematian di desa Fore disebabkan oleh kuru. Penyakit ini terutama menyerang wanita dan anak-anak. Faktanya, beberapa desa hampir seluruhnya tidak memiliki perempuan.
Perbedaan jenis kelamin dalam dampak kuru ini tampaknya terjadi karena beberapa alasan. Pertama, laki-laki Fore percaya bahwa mengkonsumsi daging manusia akan melemahkan mereka selama masa konflik, sehingga perempuan dan anak-anak lebih sering memakan yang mati.
Selain itu, perempuan dan anak-anak sebagian besar bertanggung jawab untuk membersihkan jenazah, membuat mereka berisiko tinggi terkena infeksi melalui luka terbuka.
Berita Terkait
-
Heboh Temuan Potongan Jari Kuku Manusia di Dalam Potongan Tahu Sayur Lodeh Masih Jadi Misteri
-
Misteri Sayur Lodeh Berisi Jari Manusia yang Nyaris Disantap Warga NTT, Polisi Belum Temukan Titik Terang
-
Geger Temuan Jari Manusia Di Sayur Lodeh Saat Hendak Disantap, Polisi Periksa Pemilik Warung Hingga Pabrik Tahu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Temuan 2025: Era Digital Ternyata Bikin Kita Makin Doyan Jajan
-
TMII Sambut Nataru dengan Konser Slank dan Ragam Aktivitas Budaya
-
5 Parfum Lokal Terbaik Wanita Usia 50 Tahun Wangi Elegan, Kado Spesial Hari Ibu
-
Festival Pop Culture jadi Ruang Ekspresi: Nonton Musik, Seni, dan Tari Cukup Satu Tiket
-
Petani Kediri Mulai Pakai Drone, Siap-Siap Menuju Pertanian Berkelanjutan
-
30 Contoh Ucapan Hari Ibu yang Menyentuh Hati: Bisa Dikirim ke Bunda atau Istri
-
6 Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 20 Desember 2025, Rezeki dan Mood Sama-Sama Naik
-
Bank Libur Natal Tanggal Berapa di Desember 2025?
-
5 Pilihan Model Sepatu Kanky yang Nyaman untuk Jalan Santai, Lari, dan Gaya Sehari-hari
-
4 Bedak Terbaik untuk Usia 40-an Hapus Kerutan dan Garis Halus, Cocok Jadi Kado Hari Ibu