Suara.com - Cuitan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah jadi sorotan. Setelah sebelumnya menyinggung netizen julid yang suka ngerujak, Ridwan Kamil kini menyinggung dinamika media sosial.
Kang Emil, begitu ia biasa disapa, menyebut kritik dan dialog adalah hal lumrah. Ia bahkan tidak menampik munculnya respons beragam dalam dialog di media sosial.
"Berinteraksi di media sosial pasti penuh dinamika. Apapun platformnya. Sukanya di Twitter silakan. sukanya di IG di tiktok silakan. Tdk ada satu platform lebih superior dari yang lain. Yg penting silakan kritisi/dialog. Dalam dialog selalu ada respon bijak, datar bahkan kasar," tulis Ridwan Kamil.
Di saat bersamaan, ia menyoroti banyaknya akun bodong dan akun palsu, yang membuat debat menjauh dari kritik dan dialog.
"Pengamatan saya, seringkali yang dibahas “too much focusing on style over substance”. Apalagi fenomena akun2 bodong atau akun nol posting selalu meriuhkan hal-hal non substanstif, Padahal substansi debatnya sudah dibahas dan saling berargumentasi dengan baik," terangnya.
Cuitan Ridwan Kamil ini mengingatkan kembali seputar pentingnya etika di media sosial. Mengutip laman Aptika Kominfo, Wakil Ketua Gerakan Nasional Literasi Digital Aniwa Wahid menjelaskan bahwa etika bermedia sosial alias netiket sama pentingnya dengan di dunia nyata.
Anita menegaskan netiket itu menunjukkan masyarakat tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai karakter bangsa Indonesia. Jangan sampai masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang sangat ramah tetapi ternyata berperilaku tidak sopan.
“Kalau mau bernetiket secara baik sebenarnya sederhana, kalau ingat tiga prinsip yang mudah untuk menjaga netiket kita. Tiga prinsip itu ialah kita perlu selalu menjunjung tinggi prinsip memanusiakan manusia lain, menjaga diri dan orang lain, dan sadar akan konsekuensi setiap perbuatan,” sambungnya.
Menurut Anita, konsekuensi penting untuk diperhatikan dan tidak bisa terbebas karena membawa dampak. Misalnya konsekuensi sosial, akibat mengunggah ujaran kebencian di media sosial.
Baca Juga: Jadi Trending di Twitter, Perdebatan Ridwan Kamil vs Warganet Belum Usai
“Saya pesan buat warga internet bisa bersama-sama menegakkan etika dalam berinteraksi dengan orang lain, dan ada konsekuensinya baik buat diri sendiri, orang terdekat maupun orang lain. Juga menahan dan menjaga diri sebelum mengunggah atau komentar apa pun,” pungkas Anita.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
-
Dari Hobi Menjadi Pembinaan: Tren Olahraga Multisport Rangkul Generasi Muda
-
5 Hair Tonic Penumbuh Rambut bagi Usia 30 Tahun ke Atas, Cegah Kebotakan Dini
-
6 Shio Banjir Keberuntungan Jelang Akhir 2025: Keuangan Membaik, Impian Terwujud
-
Dari Senja Jingga hingga Panggung Budaya: Inilah Alasan Sunset Pier Jadi Magnet Baru Wisata Jakarta
-
5 Rekomendasi Sunscreen untuk Kulit Kepala Pria Berambut Tipis, Anti Gosong
-
Tren Korean Fashion 2026: Warna Lembut, Siluet Feminin, dan Detail Manis yang Lagi Happening
-
Ide Kecil Bisa Jadi Dampak Besar: Cara Mahasiswa Ubah Gagasan Jadi Bisnis Berkelanjutan
-
9 Rekomendasi Bedak untuk Remaja yang Bikin Glowing, Tahan Hingga Seharian
-
Siapa Saja Shio yang Akan Beruntung pada 26 November 2025? Ini 6 Daftarnya