Karakteristik Lelaki yang Lakukan KDRT Terhadap Perempuan
Meskipun tidak ada satu tipe pasti lelaki seperti apa yang sering melecehkan perempuan, dilansir Healthy Place, dalam penelitian lelaki yang melakukan pelecehan memiliki karakteristik tertentu.
Sebuah penelitian di Universitas Harvard menunjukkan bahwa laki-laki yang menjadi pelaku kekerasan fisik biasanya memiliki karakteristik seperti:
- Memiliki tingkat pendidikan dan IQ yang lebih rendah; menjadi kurang berpikir jernih
- Menjadi lebih neurotik, cemas, gugup, dan defensif
- Menjadi kurang menyenangkan, optimis, dan lebih mudah tersinggung
- Jadi kurang ekstravert, teliti dan terbuka
- Menjadi kurang percaya diri
- Menjadi lebih bersemangat, murung, tergesa-gesa dan egois
- Menjadi lebih otoriter
Ciri-ciri lelaki yang melecehkan perempuan juga menunjukkan bahwa mereka lebih cenderung menyerang saat diprovokasi. Beberapa lelaki bahkan menunjukkan kebanggaan melecehkan perempuan. Komentar penulis studi Harvard:
"Alih-alih malu, mereka tampak bangga ketika berbicara tentang menendang, menggigit, atau menampar istri dan pacar mereka 20 kali atau lebih dalam setahun terakhir."
Apa yang Membuat Lelaki KDRT Pada Perempuan?
Selain karakteristik di atas, lelaki pelaku kekerasan fisik, kemungkinan memiliki keinginan untuk pasangan mereka patuh dan kurangnya kasih sayang kepada orang-orang yang mereka anggap lemah atau lebih rendah.
Sayangnya, seksisme juga sering muncul dalam situasi ini dan lelaki menganggap perempuan lemah dan inferior. Jadi, ketika seorang perempuan "melanggar aturan", lelaki tidak merasa menyesal untuk memberikan hukuman keras seperti kekerasan fisik.
Namun, penyebab kekerasan fisik tidak boleh hanya dikaitkan dengan seksisme. Kekuasaan dan kendali adalah motivasi umum untuk pelecehan fisik dan jika seksisme adalah satu-satunya aspek yang menjadi fokus, kemungkinan kekerasan fisik hanya akan diderita oleh kelompok orang lain seperti yang lemah.
Baca Juga: Perjalanan Cinta Ferry Irawan: Tiga Kali Kawin Cerai, Kini Lakukan KDRT ke Venna Melinda
Faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan kekerasan fisik terhadap perempuan meliputi:
- Penyalahgunaan zat
- Pengangguran
- Stres, kelelahan dan/atau ketidakpuasan
- Sejarah kekerasan
- Gangguan psikologis dan/atau fisik
- Kontrol impuls yang buruk
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
5 Rekomendasi Tumbler yang Keren Dibawa Nongkrong, Tahan Panas dan Dingin
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Under Armour: Bantalan Empuk dan Nyaman untuk Pemula
-
5 Rekomendasi Ring Light Murah Mulai Rp 17 Ribuan, Bikin Konten Makin Glowing
-
Mengintip Hewan-Hewan Tercepat di Darat, Laut, dan Udara
-
5 Moisturizer Mengandung SPF dan Oil Free untuk Kulit Sehat Pelari
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Nike Ori, Stylish Harga Ramah di Kantong
-
Penyebab Jerawat Hormonal pada Wanita Usia 30-an dan Cara Mengatasinya secara Medis
-
Mengapa Kita Sering Terbangun Beberapa Menit Sebelum Alarm Berbunyi?
-
3 Minyak Alami untuk Menebalkan Bulu Mata agar Tampil Cantik dan Lentik
-
5 Body Serum untuk Hijabers, Kulit Cerah Bebas Belang dan Wangi Seharian