Suara.com - Ashanty diketahui sempat mengalami pendarahan hebat akibat memasang alat kontrsepsi. Hal ini bermula ketika ia mengganti IUD (spiral) hormonal yang sudah dipasang selama 6 tahun.
Alat kontrasepsi yang kerap disebut KB Spiral itu dipasang di Singapura dan sudah kedaluwarsa karena seharusnya hanya dipakai 5 tahun. Wanita 28 tahun ini lantas harus menjalani operasi untuk mengganti alat kontrasepsi itu dengan IUD non hormonal.
Lantas, sebenarnya seperti apa sih KB spiral yang digunakan Ashanty untuk mencegah kehamilan?
Melansir dari Alodokter, KB Spiral memiliki bentuk T dan bekerja dengaan cara menghalangi sel sperma masuk ke dalam rahim. Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina.
Untuk KB spiral mengandung hormon yang digunakkan Ashanty dilapisi dengan hormon progestin. Alat ini bekerja dengan mengentalkan lendir serviks sehingga sel sperma tak dapat mencapai sel telur.
Selain itu, hormon progestin menipiskan lapisan dinding rahim sehingga menghambat ovulasi atau pelepasan sel telur yang siap dibuahi dari ovarium (indung telur).
Selain KB spiral hormal, ada pula IUD jenis lain yakni KB spiral berlaapis tembaga. Alat kontrasepssi ini bekerja dengan melepaskan unsur tembaga di dalam rahim sehingga sel sperma tak dapat mencapai sel telur.
Selain itu, kandungan tembaga dapat membuat sel telur yang sudah dibuahi tak dapat menempel di dindig rahim dan berkembang menjadi janin.
KB spiral disebut cukup efektif mencegah kehamilan karena tingkat keberhasilannya mencapai 99 persen. KB spiral hormon bahkan disebut mampu meringankan gejala dan keluhan premenstrual syndrome, memperpendek menstruasi hingga membuat pendarahan ketika menstruasi lebih sedikit.
Baca Juga: Arsy Hermansyah Rilis Lagu Baru, Ashanty yang Belum Sembuh dari Sinusitis Akut Ikut Mendampingi
Meski demikian, alat kontrasepsi ini juga memiliki kekurangan seperti tidak bisa mencegah infeksi menular seksual atau siklus menstruasi yang tidak teratur saat memakai KB spiral hormonal.
Setelah melakukan pemasangan KB spiral ada baiknya untuk melakukan kontrol secara rutin ke dokter sesuai dengan waktu yang ditentukan. Hal ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Berapa Kekayaan Eks Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis? Anaknya Ditangkap Akibat Curi Sepatu di Masjid
-
Ironis, Anak Eks Wali Kota Cirebon Ditangkap Gegara Curi Sepatu di Masjid Usai Ayah Terjerat Korupsi
-
5 Rekomendasi Parfum untuk Pengantin Wanita yang Tahan Lama Mulai Rp50 Ribuan
-
Kilas Balik Perjalanan Cinta Syifa Hadju, Kini Berlabuh pada El Rumi
-
5 Rekomendasi Moisturizer Penghilang Chicken Skin, Kulit Halus Impian Jadi Kenyataan!
-
Dari Mana Nama 'Tolpit'? Kue Tradisional Bantul yang Kini Jadi Warisan Budaya Takbenda
-
5 Skincare untuk Hilangkan Flek Hitam Usia 50 Tahun ke Atas, Harga Mulai Rp60 Ribuan
-
Panduan Lengkap Cara Mendaftar Global Sumud Flotilla untuk Berlayar ke Gaza
-
Dokter Tifa Ahli Apa? Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
-
5 Fakta Cesium-137 di Cikande, Radiasi Berbahaya Butuh Waktu 30 Tahun untuk Hilang