Suara.com - Ria Ricis ceritakan kalau anaknya baby Moana sempat alami mimpi buruk saat tidur malam. Pengalaman seperti itu tampaknya baru pertama kali dialami istri Teuku Ryan tersebut.
"Moana masa mimpi buruk," kata Ria Ricis bercerita lewat konten vlog pada kanal YouTube pribadinya yang diunggah pada Senin (27/2/2023).
Penyebab bayi tujuh bulan itu alami mimpi buruk juga ternyata akibat ulah Ria Ricis sendiri. Youtuber 27 tahun itu mengaku kalau hari itu dirinya memperlihatkan filter hantu di media sosial kepada Moana.
Alhasil, tidur Moana tidak setenang biasanya akibat mimpi buruk. Mengalami pengalaman baru, adik pendakwah Oky Setiana Dewi itu malah berpikir mimpi buruk Moana terasa lucu.
"Gara-gara apa coba? Gara-gara sebelum tidur, aku jejelin dia filter pocong. Masa mimpi buruk. Jadi bangun-bangun dia nangis, kocak banget ya," ucap Ria Ricis.
Dikutip dari Healthline, bayi yang alami mimpi buruk bisa menimbulkan tanda seperti menjerit, berkeringat, meronta-ronta dan gelisah saat tidur. Bayi mungkin juga tidak menanggapi upaya orangtuanya untuk menghibur atau menenangkannya. Itu karena, meski mata mereka terbuka, sebenarnya masih dalam kondisi tertidur.
Setelah teror malam itu berakhir, bayi akan kembali tertidur lelap dan tidak dapat mengingat kejadian itu pada esok pagi hari.
Mulai dari bayi baru lahir ternyata bisa mengalami mimpi buruk. Karena waktu mereka masih banyak dihabiskan untuk tidur. Bayi juga memiliki lebih banyak waktu tidur akhir atau REM daripada orang dewasa. Mimpi buruk tersebut bisa terjadi selama siklus REM.
Namun, para ilmuwan tidak tahu kapan bayi mulai bermimpi, atau apa yang mungkin terjadi dalam mimpi tersebut.
Baca Juga: Nathalie Holscher Ajak Anaknya Berenang di Laut, Nama Ria Ricis Kebawa-bawa
Penyebab anak alami mimpi buruk sangat dipengaruhi dengan kejadian sehari-hari yanh ia lalui sebelumnya. Bayi yang berlebihan mendapatkan stimulasi ternyata bisa jadi salah satu penyebabnya.
Karena sistem saraf pusat (SSP) bayi yang masih berkembang. Sehingga rangsangan berlebihan itu dapat menyebabkan SSP menjadi terlalu terstimulasi. Stimulasi berlebihan itu dapat menyebabkan teror malam pada bayi.
Bayi juga mungkin lebih rentan terhadap teror malam jika ada riwayat anggota keluarga lain yang alami hal serupa. Hal-hal lain yang dapat meningkatkan risiko juga seperti adanya penyakit, minum obat tertentu, kelelahan, stres, lingkungan tidur yang baru, dan kualitas tidur yang buruk.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam