Sungai Citarum yang telah lama menjadi perhatian utama karena pernah dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia memerlukan banyak tangan untuk mengupayakan kebersihan sungai Citarum dari pencemaran sampah plastik ke laut melalui aliran sungai.
“Sejauh ini pencapaian dari upaya tersebut dapat dilihat dari perubahan indeks kebersihan air dari 33 poin dengan status cemar sedang menjadi 55 poin dengan status cemar ringan dalam 4 tahun. Namun demikian, kami melihat bahwa edukasi terkait kelola sampah masih perlu ditingkatkan dan Citarum Repair sudah ada pada jalur yang tepat dalam upaya mengedukasi masyarakat,” katanya pada sambutan.
Indra Darmawan, Founder Bening Saguling Foundation juga berkesempatan mengungkapkan kegembiraannya menjadi bagian dalam program 'Citarum Repair' sebagai lokasi peresmian dengan tujuan mengelola dan mengolah sampah serta meningkatkan edukasi di lingkungan sungai Citarum.
"Saya turut bangga bisa membantu peresmian program ini, karena sungai Citarum memiliki sejarah dan perjalanan panjang bagi peradaban negeri ini. Program Citarum Repair dan kerjasama dengan berbagai pihak ini telah menghadirkan aksi nyata untuk kebersihan sungai Citarum. Namun, permasalahan sampah tentu tidak dapat dikerjakan sendiri, perlu kolaborasi yang berkelanjutan untuk seluruh proses mengelola dan mengolahnya," papar Indra.
Sampah tidak semata-mata hanya dikumpulkan, namun sampah yang mencemari sungai Citarum dan sekitarnya dengan nilai daur ulang tinggi dapat dipilah dan disalurkan ke rantai industri daur ulang.
“Pengelolaan sampah di hilir bukanlah hal yang mudah. Di sini Waste4Change berperan dalam meningkatkan kemampuan pekerja lokal agar dapat memilah dan mengelola sampah yang telah terkumpul dengan baik. Sampah dibagi menjadi 31 kategori yang berbeda untuk didaur ulang, mulai dari sampah organik seperti eceng gondok dan sampah anorganik seperti kemasan plastik, botol plastik, logam, dan lainnya,” ujar Kita Pritasari, Project Coordinator dari Waste4Change.
Tamu yang hadir juga diberi kesempatan untuk sedikit merasakan pengelolaan sampah Citarum dengan game pemilahan sampah menjadi 5 kategori, yaitu plastik kemasan keras, plastik lembaran, sampah organik, karet, dan residu.
Sedangkan sampah plastik yang bernilai rendah seperti lembaran plastik dan dianggap residu akan dimanfaatkan menjadi papan plastik.
Melalui langkah pemanfaatan sampah menjadi papan plastik ini akan memberikan dampak positif bagi berbagai sektor di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, selain menjadikan sungai Citarum yang lebih bersih, hasil dari sampah plastik yang dikelola dan diolah dapat membantu mendorong penerapan ekonomi sirkular.
Baca Juga: Sejarah Hari Peduli Sampah Nasional dan Cara yang Tepat untuk Menjaga Lingkungan
“Harapannya melalui kerjasama ini tidak hanya mengatasi sampah plastik di sungai Citarum, namun juga dapat mengurangi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) melalui edukasi masyarakat dan aksi nyata,” tutup Wisya.
Berita Terkait
-
ASDP Bidik Satu Ton Sampah Plastik melalui Pogram Pilah Sampah "Save Our Ocean"
-
Hasil Audit: Sampah Plastik Produk AMDK Terbesar di Bali dan Jawa Timur
-
Viral! Aksi Prakarya Kreatif Bocah Cilik Daur Ulang Sampah Plastik dengan Hasil yang Aestetik
-
Dibawa Kang Dedi ke Dinas Lingkungan Hidup, Peluang Dida dan Dedi Jadi Juragan Sampah Sukses Makin Terbuka
-
Begini Cara Ajak Ibu Rumah Tangga Kurangi Sampah di Rumah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka
-
6 Fakta Kematian Remaja Perempuan di Mobil Tesla Milik Penyanyi D4vd
-
Profil dan Kekayaan Dony Oskaria, Ditunjuk Prabowo Jadi Plt Menteri BUMN