Suara.com - Berhasil buat ribuan resep masakan rumahan, Chef Sisca Soewitomo punya tips sehat tetap energik di usia 73 tahun. Bahkan ia masih bisa menikmati masakan Indonesia yang mengandung santan dan banyak minyak karena digoreng.
Perempuan yang sudah sejak 1979 menggeluti bidang kuliner ini mengatakan, meski ia hobi memasak namun prinsip sehat yang selalu dipegangnya hingga kini yaitu makan secukupnya.
"Di usia kepala 7 ini, tips sehat saya itu, apapun yang kita lihat tidak perlu kita makan semuanya. Cicipin saja secukupnya, satu sendok saja. Mencicipi jauh lebih bagus daripada kita makan semua," ujar Chef Sisca Soewitomo saat memperkenalkan Menu Kampoeng Ramadhan di 1945 Restaurant Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Lebih lanjut, perempuan yang dijuluki Ratu Boga Indonesia itu mengingatkan jika dihadapkan pada 7 lauk pauk, maka tidak perlu menghabiskan seluruhnya, dan disarankan hanya dimakan sebagian kecilnya saja.
"Ayamnya seperempat dagingnya separuh kan tidak, yang penting kita tahu rasanya dengan mencicipi, itu saja," jelas Chef Sisca Soewitomo.
Bahkan meski masakan yang dibuatnya cenderung mengandung santan dan minyak ia juga mengaku tidak masalah.
"Tidak kenapa-kenapa kalau harus mengandung santan, kita tidak makan banyak," lanjutnya.
Selain makan secukupnya, perempuan kelahiran 8 April 1949 itu juga tetap mengonsumsi buah dan sayur, apalagi ia sangat menyukai buah pepaya.
"Saya lebih banyak sayuran atau buah. Buah yang gampang, pepaya. Pepaya itu bagus untuk membersihkan tubuh. Pisang juga. Saya setiap hari makan pepaya untuk melancarkan semuanya," ungkapnya.
Baca Juga: 4 Manfaat Santan untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Menariknya, Chef Sisca Soewitomo tidak pernah berolahraga tapi sebagai gantinya ia banyak berjalan, sehingga energinya tetap banyak terbuang dan penumpukan lemak tidak terjadi di tubuhnya.
"Kalau olahraga secara khusus tidak, tapi banyak jalan di rumah," kata dia.
Terakhir, perempuan yang terkenal karena jadi presenter acara memasak Aroma itu juga mengaku tidak pernah lupa melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up setiap tahunnya, untuk memantau kondisi tubuhnya yang masuk kategori lanjut usia alias lansia.
"Iya saya check up setiap tahun. Tidak disuruh tapi saya jalankan karena juga ada bpjs jadi tidak bayar. Semua banyak kemudahan sekarang. Pemerintahan baik sekali untuk memberi kesempatan dan orang-orang harus menggunakan kesempatan ini agar tidak disalahgunakan seperti itu," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
4 Adu Potret Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi: Rebutan Jadi Raja Solo PB XIV
-
5 Rekomendasi Sampo Terbaik untuk Kulit Kepala Dermatitis Seboroik
-
Diam-diam Berjuang Keras, 5 Shio Diprediksi Bakal Hoki Besar di Akhir 2025
-
Siapa Saja Mantan Boiyen? Intip Perjalanan Cintanya Sebelum Jadi Istri Rully Anggi Akbar
-
10 Cushion Tahan Lama dan Tidak Oksidasi untuk Kondangan, Flawless!
-
Studi Baru Ungkap Pola Makan yang Bisa Menurunkan Berat Badan
-
Boiyen Lulusan Apa? Resmi Dinikahi Dosen Sekaligus Pengusaha Muda
-
Ramalan Zodiak 16 November 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karier, & Keuangan
-
Terpopuler: Latar Belakang Suami Boiyen yang Mentereng, Bedak Padat Awet untuk Kondangan
-
Mengapa Fun Run Kini Jadi Senjata Ampuh Tanamkan Empati pada Generasi Muda?