Suara.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta baru-baru menjadi trending di media sosial. Ini setelah pemerintah setempat mengumumkan larangan soal pentas angklung yang biasa ditampilkan di Jalan Malioboro, Yogyakarta.
Larangan pementasan angklung tersebut sejalan dengan upaya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendaftarkan Malioboro menjadi kawasan Sumbu Filosofi ke UNESCO sebagai Warisan Dunia Tak Benda.
Hal ini pun dikonfirmasi oleh Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Sumadi. Ia mengungkap proses pendaftaran Malioboro sendiri sudah berjalan 8 tahun, di mana sekarang telah masuk verifikasi, sehingga ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Malioboro sendiri memang sering dijadikan tempat untuk pentas musik. Mulai dari pentas musik jalanan, pementasan angklung, dan pagelaran tradisi lainnya.
Pemkot Yogya sendiri sebelumnya menyatakan berencana merelokasi pementasan angklung ke daerah Teras Malioboro 1 dan 2. Namun, di tengah upaya tersebut, muncul isu bahwa larangan angklung disebabkan karena alat musik tradisional itu bukan berasal dari Yogyakarta.
Hal ini pun disampaikan oleh Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Malioboro, Ekwanto. Ia menjelaskan bahwa pementasan angklung di Malioboro sendiri selanjutnya akan dilakukan kurasi, dan hanya mereka yang lolos yang bisa tampil di Teras Malioboro 1 dan 2.
Dalam kesempatan ini, Ekwanto juga mengungkap bahwa pementasan angklung sendiri sering diprotes masyarakat karena bukan berasal dari Yogyakarta, melainkan dari Jawa Barat. Kendati demikian, pentas angklung nyatanya tetap menjadi favorit para wisatawan.
Tak hanya itu, keberadaan pementasan angklung itu juga dianggap sebagian orang membuat musik asli khas Yogyakarta seperti gamelan malah tertutupi.
Di sisi lain, protes masyarakat Yogyakarta ini ternyata ditanggapi oleh peneliti musik, Aris Setyawan. Menurut Aris, pendapat soal larangan angklung menggelar pentas ini merupakan langkah yang keliru.
Baca Juga: Terungkap! Ini Wajah Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Kaliurang Yogyakarta
Menurutnya, angklung ini sebenarnya berasal dari masyarakat yang dahulunya belum bisa bermain gamelan khas Yogya.
Ia menambahkan bahwa larangan dari pemkot ini dianggap sebagai langkah untuk memberikan kesan Malioboro sebagai tempat yang kental dengan adat Yogya, tanpa adanya sentuhan dari tradisi daerah lain.
Tak hanya itu, Aris juga berpendapat bahwa sebenarnya angklung juga merupakan musiktradisional yang wajib dilestarikan.
Sebagai informasi, pro kontra tersebut bermula saat anggota grup angklung yang biasa menggelar pentas di kawasan Malioboro, mendatangi DPRD Kota Jogja, Rabu (8/3/2023) lalu.
Kedatangan mereka itu untuk mengadu kepada pemerintah setempat karena hingga belum mendapatkan izin tampil di kawasan Malioboro seperti sebelumnya, serta tidak ada tindak lanjutnya.
Kini, pemkot Yogya pun sedang berupaya untuk menyiapkan wilayah Teras Malioboro 1 dan 2 untuk segera dijadikan tempat pementasan musik lokal.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Terungkap! Ini Wajah Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Kaliurang Yogyakarta
-
Pemkot Jogja Larang Angklung di Malioboro, Ini Alasannya
-
Hyatt Regency Yogyakarta Gelar Pasar Ramadhan, Hadirkan Kegiatan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
-
Klinik Tirta Medical Centre Buka Cabang di Yogyakarta, Makin Mudahkan Masyarakat Akses Layanan Kesehatan
-
Gantikan Becak Kayuh, Pemda DIY Siap Berlakukan Becak Listrik di Malioboro
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Siapakah Istri Charlie Kirk dan Apa Pekerjaannya? Ini Profil Lengkapnya, Suami Tewas Ditembak
-
Apa Hukum Membunuh Nyamuk dalam Islam? Ini Penjelasannya
-
Bahaya Tren Minuman Manis, Dokter Wanti-wanti Risiko Diabetes dan Penyakit Kronis!
-
3 Pertanyaan Wajib Dijawab Sebelum Menikah, Jangan Buru-buru!
-
Mengapa Ustaz Khalid Basalamah Dipanggil KPK?
-
5 Tips Memadukan Hoodie Pria agar Terlihat Rapi dan Stylish
-
Profil Ram Chandra Poudel, Presiden Nepal yang Mundur usai Badai Demo dan Kontroversi
-
Apa Itu Subak? Rahasia Orang Bali Merawat Air dan Tanah Tapi Tergerus Alih Fungsi Lahan
-
Dokter Tirta Soroti Gaya Ceplas-ceplos Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Jadi Lihat Diri Saya Versi Tua
-
Siapa Kisman Latumakulita? Tuduh Raffi Ahmad Gelapkan Pajak Ratusan Miliar