Suara.com - Saat puasa di bulan Ramadhan seorang Muslim harus ada dalam keadaan bersih dari najis. Oleh sebab itu, ketika ingin berpuasa, diharapkan untuk membersihkan diri dengan mandi junub.
Salah satu kondisi yang memerlukan untuk mandi junub yaitu setelah pasangan berhubungan seks. Pasalnya, beberapa pasangan tetap berhubungan seksu meskipun berada di bulan Ramadhan karena memang tidak dilarang.
Meski demikian, terkadang ada beberapa kondisi seseorang yang justru ketiduran setelah berhubungan seks hingga pagi hari. Lantas apakah boleh lanjut puasa?
Mengutip NU Online, pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim diceritakan pengalaman Rasulullah SAW yang masih dalam kondisi junub di pagi hari puasa. Dalam hadis tersebut dikatakan:
"Dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW pernah berpagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa,” (HR Muttafaq Alaih.) Imam Muslim dalam riwayat dari Ummu Salamah RA menyebutkan, “Rasulullah SAW tidak mengaqadha.”
Hadis tersebut menjelaskan Rasulullah SAW tetap menjalankan puasanya meskipun kondisinya belum mandi junub saat di pagi hari puasa. Sementara itu, Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki menjelaskan, hadis tersebut menunjukkan kalau kondisinya junub hingga fajar terbit bukanlah sebuah masalah.
Namun, alangkah lebih baik untuk segera melakukan mandi junub saat sebelum fajar terbit. Hal tersebut dinilai lebih baik karena kondisi mandi junubnya disegerakan.
“Orang yang berpuasa boleh menunda mandi junub hingga waktu setelah fajar terbit. Tetapi yang lebih utama adalah ia menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum Subuh,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz II, halaman 313).
Oleh sebab itu, ketika seseorang telat bangun dan kondisinya masih junub, tetap boleh melanjutkan puasanya. Ketika bangun, disarankan untuk segera mandi dan melanjutkan puasanya hingga waktu berbuka tiba.
Baca Juga: Tata Cara Mandi Wajib Saat Bulan Puasa, Mesti Dikerjakan Pasutri Usai Berhubungan Intim
Perlu diketahui, Islam membolehkan orang yang junub untuk menunda mandi wajibnya di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan. Tetapi kembali lagi, orang yang junub sebaiknya segera melakukan mandi wajib agar ia menjalani ibadah puasa seharian dalam keadaan suci dari hadats besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
4 Rekomendasi Krim Malam untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Samarkan Kerutan
-
Apa Saja Bisnis Putri Tanjung? Rumah Tangganya Dikabarkan Retak
-
Apa Saja Larangan untuk Wanita selama Masa Iddah? Azizah Salsha Diduga Mau Liburan ke Jepang
-
Fesyen Lokal Lawan Gempuran Barang Murah Impor: Bisakah Bertahan?
-
Taqy Malik Anak Siapa? Ramai soal Kasus Bangun Masjid di Tanah Sengketa
-
Transformasi Platform E-Commerce, Belanja Fashion Bakal Lebih Cepat, Mudah, dan Personal
-
Jadwal MotoGP Mandalika 2025, Simak Kejutan dan Dramanya!
-
Link Nonton Live MotoGP Mandalika 2025
-
5 Fakta Menarik Lauterbrunnen Swiss yang Indah, Lokasi El Rumi Lamar Syifa Hadju
-
Erina Gudono Unggah Momen Tedhak Siten Bebingah, Berapa Usia Ideal Bayi saat Melakukannya?