Suara.com - Yudo Andreawan tengah viral hingga menjadi trending topic di Twitter. Video dirinya ketika mengamuk di banyak tempat umum menjadi sorotan.
Kejadian-kejadian kecil yang membuatnya kesal tampak bisa memicu emosinya meledak. Mulai dari stasiun MRT, stasiun KRL, klinik, pusat perbelanjaan, pernah menjadi saksi meledaknya amarah sosok Yudo Andreawan.
Para petugas keamanan bahkan terlihat kelabakan menangani amarah pria yang mengaku tengah menempuh pendidikan S2 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Siapa sangka, Yudo Andreawan buka suara soal dirinya yang tertangkap kamera sering mengamuk.
Awalnya, salah satu warganet dengan akun Twitter bebast_ bertanya di mana tempat mengamuk terseru yang pernah ia lakukan. Yudo ternyata tak secara gamblang menjawab pertanyaan itu, namun ia justru menjelaskan kondisi mentalnya.
Dalam pernyataannya, ia menyebut tak bisa mengendalikan emosi. Kendati demikian, ia tak mau disebut sebagai maniak tukang marah di banyak tempat.
"Marah itu hanya episode sesaat karena saya meledak tidak bisa kendalikan emosi, bukan berarti saya maniak tukang marah di banyak tempat. Memang trigger-nya banyak, dari perilaku di luar nalar pengguna transportasi publik lain maupun perilaku nggak ada akhlak pegguna KRL," tulisnya dalam cuitan itu.
Warganet lain kemudian bertanya apakah ia menyesal setelah marah. "Iyalah pasti," jawab Yudo Andreawan melalui akun Twitter AndreawanYudo.
Secara medis, ketidakmampuan mengendalikan emosi bisa menjadi salah satu gejala dari intermittent explosive dissorder. Melansir dari Mayo Clinic, gangguan ini melibatkan episode perilaku impulsif, agresif, kekerasan yang berulang dan tiba-tiba, atau ledakan verbal kemarahan di mana Anda bereaksi terlalu berlebihan terhadap situasi tersebut.
Gangguan eksplosif intermiten adalah gangguan kronis yang dapat berlanjut selama bertahun-tahun. Meski demikian, tingkat keparahan ledakan dapat berkurang seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Kronologi Keributan di Stasiun Manggarai, Warganet sampai Spill Aksi Meresahkan Pelaku
Gangguan ini bisa mendapatkan perawatan khusus yang melibatkan obat-obatan dan psiko terapi yang bisa membantu mengendalikan impuls agresif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
5 Sunscreen Jepang Terbaik untuk Menyamarkan Noda Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Kontroversi Emoji Tangan Mencubit bagi Pria Korea Selatan, Gestur Kecil yang Bisa Picu Amarah
-
3 Shio Paling Beruntung di Pekan Terakhir 27-31 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
5 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Bikin Mata Perih, Aman Dipakai untuk Nge-gym dan Lari
-
5 Pasta Gigi Terbaik untuk Memutihkan Gigi, Hasil Cepat dalam 3 Hari
-
Apa Itu Co-Parents? Istilah yang Disebut Raisa dan Hamish Daud saat Konfirmasi Perceraian
-
7 Rekomendasi Sheet Mask untuk Traveling, Praktis Dipakai saat Perjalanan
-
Apakah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 Libur? Ini Keputusannya Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Apakah Musim Hujan Tetap Butuh Sunscreen? Ini 7 Rekomendasi Produknya yang Tidak Lengket Terkena Air
-
30 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2025 Gratis dan Cara Memasangnya