Suara.com - Melalui Instastory akun Instagram mommy_starla, perselingkuhan penyanyi Virgoun dibongkar ke publik oleh sang istri, Inara Rusli. Hal ini sontak mengejutkan publik lantaran vokalis Last Child itu dikenal romantis dengan sang istri.
Inara Rusli kemudian juga menyebutkan bahwa Virgoun adalah seorang NPD abuser. NPD merupakan gangguan kepribadian narsis atau narsistik.
Baru-baru ini, Inara Rusli juga membagikan sebuah kutipan Instagram tentang narsistik. "Narsistik menggunakan manipulasi untuk mengisolasi korban dari support system, membuat mereka bergantung pada narsistik untuk validasi dan penerimaan," tulis kutipan yang dibagikan Inara itu.
Gangguan kepribadian narsistik ini membuat seseorang merasa paling penting dan sangat membutuhkan perhatian serta kekaguman berlebihan. Hal ini kemudian berdampak pada kehidupan sosial sehari-hari lantaran ia tak bisa menerima kritik dari orang lain.
Lantas apa penyebab gangguan kepribadian narsistik? Mengutip dari Kemkes.go.id ada tiga faktor penyebab gangguan mental ini.
Pertama adalah faktor genetik. Saat ada salah satu anggota keluarga dengan riwayat narsistik, bukan tidak mungkin akan menurun ke anaknya.
Faktor kedua adalah lingkungan. Pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan, menuntut atau tidak memedulikan anak bisa jadi penyebab gangguan kepribadian narsistik.
Selain itu, pengalaman masa kecil seperti penyiksaan atau trauma juga bisa menjadi penyebab. Faktor terakhir adalah neurobiologi yang merupakan hubungan antara otak dengan pola pikir dan pelaku.
Narsistik dapat diobati dengan metode terapi psikologis yang bertujuan agar pengidap mampu memahami diri sendiri hingga mengendalikan perilakunya.
Baca Juga: Arti dan Tafsir Surat An Nur Ayat 2, Perjanjian Virgoun dengan Istrinya Tentang Apa?
Terapi psikologis yang bisa dilakukan adalah psikoterapi atau terapi bicara. Terapi ini mampu membantu pasien menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan memahami penyebab timbulnya gejala narsistik.
Kemudian terapi perilaku kognitif juga bisa dilakukan. Terapi ini akan membantu pengidap mengubah perilaku dan pemikiran merusak dan mendapatkan gambaran diri yang realistis.
Selain terapi, obat-obatan juga bisa digunakan untuk mengatasi gejala yang terjadi. Obat yang dapat dikonsumsi di antaranya adalah antidepresan, antimania, dan antipsikotik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Perlu Makeup, Tren K-Glass Skin Kini Bisa Didapat dari Serum Ini
-
Promo Superindo Spesial Natal 25 Desember 2025: Diskon Daging, Susu hingga Pampers
-
4 Cushion Non-Comedogenic dengan SPF Tinggi yang Praktis Dipakai Selama Liburan, Mulai Rp60 Ribu
-
Ramalan Shio 2026: Siapa yang Paling Beruntung di Tahun Kuda Api?
-
4 Pilihan Sepatu Lokal Berjuluk 'Nike Killer' Mulai Rp200 Ribuan, Solusi Hemat di Akhir Tahun
-
4 Sandal Kesehatan Terbaik untuk Redakan Nyeri Lutut Lansia dan Dewasa
-
8 Alasan Ilmiah Seseorang Berselingkuh Menurut Psikologi: Kerap Diabaikan?
-
7 Promo Minuman Kopi Spesial Natal 2025 dan Tahun Baru, Jangan sampai Ketinggalan!
-
4 Moisturizer Jepang untuk Melembapkan Kulit dan Menguatkan Skin Barrier
-
5 Lip Cream untuk Bibir Kering: Tahan Lama dan Melembapkan, Cocok untuk Pekerja Outdoor