Suara.com - Masturbasi atau onani bisa menurunkan risiko penularan penyakit kelamin atau infeksi menular seksual (IMS). Tapi hati-hati dengan kecanduan onani yang berdampak buruk untuk kesehatan, apa saja sih?
Seksolog dr. Haekal Anshari mengatakan kecanduan onani bisa merusak kesehatan mental dan fisik. Terlebih jika merasa belum bahagia dan senang jika belum melakukan onani.
Beberapa waktu lalu Dokter Boyke menjelaskan normalnya masturbasi dilakukan maksimal 2 kali seminggu, lebih dari itu bisa meningkatkan risiko kecanduan onani.
Onani atau masturbasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara menyentuh, mengelus, atau memijat alat kelamin sendiri.
Berikut ini bahaya kecanduan onani yang harus diwaspadai menurut dr. Haekal Anshari di konten edukasi Instagram pribadinya, dikutip suara.com, Kamis (11/4/2023).
1. Mudah Bersalah
Bersalah setelah melakukan onani salah satu efek psikis yang banyak dialami pelaku onani. Melansir Times of India, perasaan bersalah setelah onani terjadi karena adanya anggapan tabu, memuaskan diri sendiri dianggap sebagai perilaku kotor.
Perasaan ini juga terjadi karena belum adanya keterbukaan informasi dan edukasi seputar seksual.
"Dampak terhadap psikis adalah akan membuat orang tersebut menjadi merasa bersalah, tidak percaya diri. Kemudian tidak bisa melakukan aktivitas keseharian dengan baik, karena tidak bisa konsentrasi atau tidak semangat kalau belum onani," ungkap dr. Haekal.
Baca Juga: Cairan Kental Mr P Berceceran di Sekitar Miss V? Awas Hal Tak Terduga Ini Bisa Terjadi
2. Bisa Mengiritasi
Menurut dr. Haekal seseorang yang sudah terbiasa onani kerap berani memberikan rangsangan yang kuat. Bahkan jika terlalu kulit kulit Mr P atau vagina bisa lecet atau terluka.
"Kalau rangsangan yang diberikan saat onani sangat keras, bisa menyebabkan risiko terjadinya iritasi pada kulit penis," jelas dr. Haekal.
3. Penis Patah
Tidak hanya setelah terangsang usai menonton film erotis maupun rangsangan dari istri, saat onani penis juga tetap akan bisa ereksi. Tapi masalahnya jika terlalu kasar dan berlebihan bisa mengalami fraktur penis atau patah penis.
Fraktur penis adalah kondisi yang terjadi akibat bengkoknya penis saat ereksi secara tiba-tiba. Paksaan ini mengakibatkan robekan pada tunica albuginea, lapisan bagian dalam pada penis ereksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
3 Rekomendasi Lipstik Viva dan Pilihan Warna Terbaiknya, Mulai Rp14 Ribu
-
5 Fakta Ompreng 'Palsu' MBG: Diduga Tidak Halal dan Pakai Bahan Berbahaya!
-
5 Rekomendasi Sepatu Trail Running Hoka Terbaik Buat Medan Ekstrem
-
4 Moisturizer Viva untuk Flek Hitam dan Kerutan usia 40-an, Harga Murah Meriah
-
5 Lip Balm Terbaik untuk Bibir Hitam Usia 40 Tahun ke Atas, Perbaiki Skin Barrier
-
Gelora Literasi Bangkit di Big Bad Wolf: Ribuan Pengunjung Serbu Bazar Buku Terbesar
-
5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Menyembuhkan Jerawat, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
7 Cushion Lokal Harga Mulai Rp60 Ribu: Tahan Lama dan Minim Oksidasi, Pas untuk Makeup Konser
-
5 Sepatu Alternatif Docmart yang Stylish dan Empuk, Harga Mulai Rp200 Ribuan
-
Promo Superindo Hari Ini 2 November 2025: Diskon 50% dari Sosis hingga Deterjen