Suara.com - Kisah karyawati berinisial AD yang melaporkan dugaan pelecehan seksual oleh bos di Cikarang hingga saat ini masih menjadi sorotan. Selain mendapat banyak dukungan dari masyarakat, sebagian justru malah menghujat AD dan malah menyoroti gaya hidupnya.
Beberapa bahkan justru menyalahkannya sebagai korban pelecehan. Situasi yang dialami AD sendiri pada dasarnya bisa termasuk tindakan victim blaming. Mengutip laman Universitas Islam Indonesia, victim blaming menjadi hal yang sering terjadi pada korban pelecehan, KDRT, dan lain-lain.
Biasanya, masyarakat justru lebih menyalahkan korban, dibandingkan tindakan pelaku. Masyarakat terbiasa menuduh perempuan ikut bertanggung jawab atas kekerasan seksual yang terjadi pada dirinya.
Sementara itu victim blaming di Indonesia terjadi karena budaya patriarki yang kuat. Dalam budaya patriarki, posisi laki-laki lebih dominan, lebih berpengaruh, sementara perempuan diposisikan sebagai bawahan.
Hal tersebut membuat wanita yang menjadi korban pelecehan seksual selalu disalahkan. Padahal, dalam kasus pelecehan seksual, seharusnya pelaku yang berada di posisi salah.
Tidak hanya itu, adanya media-media yang semakin meluas saat ini juga beberapa memojokkan perempuan dalam kasus kekerasan seksual. Apalagi, saat ini media sosial mudah membuat informasi yang bisa dikonsumsi banyak orang.
Akibatnya, korban pelecehan seksual mengalami mengalami penderitaan, karena diperkosa dan disalahkan. Kondisi ini juga yang membuat para korban malu untuk bercerita dan meminta bantuan orang lain. Padahal, dampak dari pelecehan seksual itu sangat buruk dan memengaruhi hidup korban ke depannya.
Untuk itu, sebenarnya penting ada perubahan pemikiran terhadap kasus seperti pelecehan seksual. Perlu adanya perubahan terkait cara pandang terhadap masalah pemerkosaan, dimulai dengan menghargai jenis pakaian apa pun yang mereka kenakan.
Baca Juga: Kisah Kelam Lucinta Luna Jadi Korban Pelecehan Seksual di Umur 15 Tahun, Kena Depan dan Belakang
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Urutan Skincare Sebelum Makeup, Bikin Wajah Tidak 'Longsor'!
-
Sherly Tjoanda Lulusan Apa? Pimpin Maluku Utara Capai Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia
-
6 Shio Paling Hoki 4 Oktober 2025, Cinta dan Rezeki Mengalir Deras
-
Apa Itu Amicus Curiae yang Diajukan Pembela Nadiem Makarim? Ini Sejarah, Pengertian dan Perannya
-
HUT TNI 2025: Debut Seragam Baru Bikin Prajurit Lebih "Gaib" di Medan Perang?
-
Skincare Harlette Cocok untuk Kulit Apa? Ini 5 Rekomendasi Produk Terlarisnya di Shopee
-
Promo Superindo Hari Ini 4 Oktober 2025: Oktofest Food Festival Diskon Gila!
-
Ramalan Zodiak 4 Oktober 2025: Peluang Finansial dan Asmara Sagitarius hingga Virgo
-
Lebih dari Sekadar Kopi: Eksplorasi Rasa dan Gaya Hidup di Cafe Brasserie Expo 2025
-
5 Pesantren Modern Terbaik di Indonesia Beserta Estimasi Biaya Masuknya