Suara.com - Rombongan biksu dari Thailand menuju Candi Borobudur dengan berjalan kaki menyita perhatian publik. Diketahui, para biksu tersebut tengah menjalankan ritual Thudong yang nantinya akan berakhir di Candi Borobudur.
Di berbagai media sosial, video para biksu Thailand yang tengah berjalan beredar luas. Namun, dari salah satu video yang beredar, justru ada hal yang membuat warganet geram. Pasalnya, dari justru beredar video warga sekitar yang memanggil para biksu dengan sebutan ‘botak’.
Dalam video yang diunggah kembali akun Tiktok @agusmonotaudio4, terdengar warga yang memanggi para biksu dengan sebutan ‘botak’. Mendengar hal itu, salah seorang biksu pun menengok dan memperingatkan warga tersebut.
Warganet yang melihat video tersebut langsung geram. Menurut beberapa warganet, orang yang memanggil botak itu tidak bisa menghargai sesama manusia. Padahal, seharusnya warga bisa menghargai perbedaan dan toleransi beragama.
“Perlunya ortu mendidik anak dalam bertoleransi, menghormati dan menghargai setiap perbedaan,” tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
“Seharusnya menghormati sesama manusia walaupun beda agama,” komentar akun lainnya.
Biksu sendiri dalam agama Budha memang terlihat botak. Namun, rupanya di balik kebotakan seorang biksu ini terdapat makna dan sejarahnya tersendiri.
Melansir Head Blade, pencukuran rambut ini dikenal sebagai tonsur. Pencukuran rambut para biksu ini disimbolkan sebagai penolakan ego dan mode duniawi.
Sementara itu, dalam Buddhisme, mencukur rambut kepada dan wajah adalah bagian dari Pabbajja, yaitu ketika seseorang meninggalkan rumahnya untuk menjalani kehidupan sebagai Buddhis.
Baca Juga: Cara Beli Tiket Festival Lampion Waisak Borobudur 2023
Hal ini menjadi bagian penting dalam langkah orang tersebut menjadi seorang biksu. Oleh sebab itu, para biksu biasanya botak dan tercukur bersih. Untuk prosesnya juga ada beberapa aturan atau pedoman tercantum untuk para pengikutnya yang ditahbiskan.
Beberapa pedoman tersebut ada pada daftar Khandhaka, di antaranya sebagai berikut.
- Harus menggunakan pisau cukur untuk menghilangkan rambut.
- Tidak memotong dengan gunting (kecuali diperlukan secara medis).
- Tidak mencabut dan atau mewarnai uban.
- Tidak ada perawatan rambut termasuk menyikat, dan lain-lain.
Sementara untuk saat ini pemotongan rambut hingga botak juga diartikan sebagai mencegah kesombongan dalam dirinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Dari Komunitas hingga Anak Berkebutuhan Khusus, Coaching Clinic Bulu Tangkis Perkuat Talenta Muda
-
5 Sisi Gelap Zodiak Libra yang Jarang Diketahui
-
36 Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern yang Belum Banyak Dipakai
-
5 Alasan Synchronize Fest 2025 Wajib Masuk Daftar Konsermu Minggu Ini!
-
Viral Banget, DAVIENA Skincare Apakah Sudah BPOM? Cek Varian Apa Saja yang Sudah Terdaftar
-
Stop Abaikan! Kulit Anak Lebih Rentan Rusak Akibat Sinar Matahari
-
Terpopuler: Mata Anies Baswedan Kedutan usai Disebut Prabowo, Gaji Pegawai PLN Bikin Penasaran
-
Promo Gratis Pajak Tiket Pesawat dan Diskon Hingga 30 Persen untuk Kereta serta Kapal
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!