Suara.com - Setelah sebelumnya menolak pengusaha Turki, baru-baru ini Mayang dikabarkan dilamar lagi oleh seorang juragan emas. Hal ini dikatakan langsung oleh penyanyi dangdut Ageng Kiwi dalam video yang diunggah di Tiktok @gustavsetiadi beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, Mayang banyak dilamar oleh orang-orang hebat karena sifatnya yang sopan. Padahal, Ageng Kiwi sebelumnya kasihan karena Mayang banyak yang tidak suka. Namun, ternyata Mayang banyak yang melamar karena sifatnya yang dinilai baik.
"Kalau saya lihat memang Mayang banyak yang lamar, lho. Mayang itu anaknya baik, sopan santun sama orang tuanya, nurut. Pak Doddy mau ngomong apa aja, Mayang oke oke aja gitu kan ya. Jadi banyak yang lamar Mayang," ujar Ageng Kiwi.
Meski demikian, sama seperti pengusaha Turki sebelumnya, lamaran juragan emas ini kembali ditolak oleh Mayang. Pasalnya, Mayang disebut masih mau fokus untuk kuliahnya.
"Bukan Pak Doddy-nya aja yang bilang. Itu juragan emas juga kemarin ada yang lamar Mayang. Dia bilang kepengen kuliah dulu kan. Sayang, masuk kuliah kan juga udah susah," sambungnya.
Unggahan tersebut langsung menjadi sorotan warganet. Beberapa menyoroti penolakan yang dilakukan oleh Mayang bisa membuah jodohnya sulit.
“Kalau kata orang-orang nolak lamaran jodohnya jauh loh,” tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
Mengutip Dalam Islam, menolak lamaran sendiri dalam agama adalah hal yang diperbolehkan. Hal ini karena setiap orang bebas memutuskan siapa pasangannya. Hal itu juga tidak berkaitan dengan kehadiran jodoh apakah akan lama atau tidak.
Terkait menolak lamaran ini saat menolak lamaran, orang tua atau wali juga tidak boleh marah. Hal ini telah disampaikan dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:
Baca Juga: Doddy Sudrajat Ngide Operasi Kejantanan Persiapan Kawin, Netter: Ih Gelay
“Tidak boleh menikahkan seorang janda sebelum dimusyawarahkan dengannya dan tidak boleh menikahkan anak gadis (perawan) sebelum meminta izin darinya.” Lalu mereka bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana cara mengetahui izinnya?” Beliau pun menjawab, “Dengan ia diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan seorang perawan maka ayahnya harus meminta persetujuan dari dirinya. Dan persetujuannya adalah diamnya.” (HR. Muslim).
Dengan demikian, masalah menolak lamaran pria bukanlah sebuah masalah selama itu tidak cocok. Namun, dari penolakan tersebut cara penyampaiannya juga harus-baik-baik dan tidak menyinggung perasaan pelamar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?