Suara.com - Sebagai dokter yang kerap memberikan edukasi mengenai kesehatan, dan memiliki klinik kecantikan ternama, dr Richard Lee, MARS memang jarang terbuka soal kehidupan pribadinya, termasuk anak-anaknya.
Namun baru-baru ini, dalam podcast nya bersama Inge Anugrah, dr Richard Lee mengaku jika dirinya memiliki anak dengan kondisi autis. Pria 37 tahun ini pun menjelaskan soal kondisi putra ketiganya saat ini.
"Aku enggak pernah spill. Anak ketiga aku autism," ungkapnya seperti yang Suara.com kutip dalam potingan video di akun TikTok @DuniaAutis, Kamis (8/6/2023).
Memang, membesarkan anak dengan spektrum autisme bukanlah gal yang mudah untuk dijalani. Meski begitu, dr Richard Lee selalu memiliki keyakinan, di mana orangtua yang diberkahi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah orangtua yang luar biasa.
"Dan menurutku kalau anak-anak yang orangtuanya diberikan anak berkebutuhan khusus itu orang yang luar biasa ya menurutku," tambah dia.
Lebih lanjut dr Richard Lee menjelaskan, jika saat ini, putra ketiganya akan berusia 4 tahun. Namun, ia masih belum bisa berbicara dengan baik, layaknya anak seusianya.
"Sampai sekarang, anak aku umur empat tahun belum bisa bicara. Speech delay, beberapa dokter kasih diagnosanya itu," tutur dr Richard Lee.
Dikutip Alodokter, autisme adalah gangguan perilaku dan interaksi sosial akibat kelainan perkembangan saraf otak. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sulit berkomunikasi, berhubungan sosial, dan belajar.
Autisme disebut juga sebagai gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD). Istilah spektrum sendiri mengacu pada gejala dan tingkat keparahan penyakit ini yang berbeda-beda pada tiap penderitanya.
Baca Juga: Alasan Inge Anugrah Pilih Indekos Ketimbang Pulang ke Rumah Orang Tua Setelah Cerai dari Ari Wibowo
Penyebab dan Gejala Autisme
Penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dikethaui dapat meningkatkan risiko terjadinya autisme, misalnya kelainan genetik, riwayat autisme dalam keluarga, dan kelahiran prematur.
Gejala dan tingkat keparahan autisme bisa beragam. Penderita yang bergejala ringan umumnya tidak mengalami hambatan dalam beraktivitas. Namun, jika gejalanya berat, penderita membutuhkan bantuan untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Bingung Kasih Kado Hari Ibu 2025? Ini 7 Pilihan Lipstik Cantik untuk Ibu Tersayang
-
Kantung Mata Hitam dan Kendur Bikin Terlihat Lebih Tua, Bisakah Dihilangkan? Ini Kata Dokter
-
Kapan 1 Rajab 2025? Ini Doa yang Bisa Dibaca Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
-
33 Contoh Gambar Selamat Hari Ibu 2025 yang Inspiratif dan Mengharukan
-
Apa Itu Yapping? Istilah Populer yang Paling Banyak Dicari di Google 2025
-
Air Terjun Kapas Biru: Wisata Berkabut Penuh Petualangan di Jawa Timur
-
6 Rekomendasi Bedak Jadul Legendaris yang Kualitasnya Masih Bagus hingga Sekarang
-
Tips Memilih Serum Vitamin C yang Maksimal Atasi Kulit Kusam, Cek 4 Rekomendasinya!
-
Harga Cabe Gendot dan Tingkat Kepedasannya, Resep Paling Banyak Dicari Selama 2025
-
Inilah 10 Tokoh Paling Dicari di Indonesia Sepanjang Tahun 2025