Suara.com - Kabar duka datang dari binaragawan sekaligus influencer asal Bali, Justyn Vicky yang meninggal dunia usai gagal mengangkat barbel saat sedang olahraga. Akibat dari kegagalan tersebut, Justyn Vicky alami patah tulang leher.
Berdasarkan kronologi, binaragawan asal Bali ini mencoba melakukan squat-press dengan barbel di pundaknya. Barbel yang diangkat Justyn itu memiliki berat 210 kilo. Sementara itu, dalam video yang beredar, Justyn Vicky tidak kuat dan berakhir jatuh dengan posisi besi barbel menekuk bagian leher belakangnya.
Akibatnya, Justyn Vicky alami patah tulang leher dan menyebabkan masalah ke bagian jantung dan paru-parunya. Meski sudah diusahakan ke rumah sakit dan melakukan operasi, Justyn Vicky dinyatakan meninggal dunia.
Masalah patah tulang leher seperti yang dialami Justyn Vicky memang bukan hal yang bisa dianggap remeh. Pasalnya, bagian leher ini adalah sesuatu yang fatal. Apalagi jika tidak melakukan pertolongan dengan segera.
Meski demikian, dalam proses pertolongannya juga tidak bisa sembarangan. Mengutip Hello Sehat, ketika alami patah tulang leher, bagian tersebut tidak boleh bergerak atau berpindah kecuali petugas medis yang melakukannya.
Pasalnya, jika bagian tersebut bergerak atau digerakkan oleh orang awam, berisiko sebabkan kerusakan di sumsum tulang belakang.
Cedera patah tulang leher ini juga bisa terjadi bersamaan dengan kondisi lainnya, seperti patah tulang belakang. Oleh sebab itu, untuk memindahkan orang dengan patah tulang leher juga tidak bisa sembarangan. Bahkan dibutuhkan alat penyangga agar tidak terjadi kesalahan.
Untuk pengobatan yang dialami biasanya terdiri dari berbagai cara. Kondisi ini biasanya tergantung dengan keparahan patah tulang, jenis fraktur, cedera yang dialami, usia, dan kondisi lainnya. Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan di antaranya:
Obat-obatan
Baca Juga: Ajaib! Perempuan Ini Berhasil Selamat dari Tersedak Cuma Minum Soda, Begini Penjelasannya
Patah tulang leher akan memberikan rasa nyeri yang luar biasa. Nantinya dokter akan memberikan obat untuk meredakan rasa nyeri yang muncul tersebut.
Cervical collar atau neck brace
Cervical collar atau neck brace merupakan alat penjepit atau penyangga seperti kerah untuk mencegah pergerakan pada leher selama masa penyembuhan tulang yang patah. Alat ini biasanya akan dipasang selama proses penyembuhan berlangsung.
Penggunaan alat ini juga lebih digunakan pada mereka yang alami cedera tidak parah. Setelah kurang lebih 6-8 minggu, alat ini dilepas hingga tulang benar-benar sembuh total.
Gips, halo vest, atau traksi
Jika kondisi cedera cukup parah, pasien biasanya akan diberikan alat yang lebih kaku seperti halo (halo vest), traksi, gips patah. Alat ini akan membantu leher untuk bergerak sehingga mempercepat proses penyembuhan.
Operasi
Untuk kondisi yang darurat, biasanya usai alami cedera akan dilakukan operasi pembedahan. Kondisi ini dilakukan jika ada tulang yang terlepas atau bergeser jauh dari posisi normalnya. Operasi juga kerap dilakukan untuk mengurangi tekanan pada sumsum tulang belakang akibat patah tulang leher yang terjadi.
Terapi
Jika sudah sembuh, pasien juga tidak langsung dibebaskan begitu salah. Pasien harus menjalankan beberapa rangkaian terapi untuk membantu mengembalikan kekuatan otot leher. Terapi yang dilakukan juga membantu meningkatkan stabilitas otot tulang teleh.
Untuk terapi fisik biasanya berlangsung selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Jika kondisinya cukup parah, pasien juga bisa melakukan jenis terapi lain, seperti terapi okupasi atau psikoterapi. Terapi ini dilakukan jika fraktur servikal telah memengaruhi sumsum tulang belakang dan saraf dan menimbulkan kelumpuhan. Oleh sebab itu, terapi dilakukan untuk mengembalikan kondisi menjadi normal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?