Suara.com - Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait meninggal dunia setelah sebelumnya punya riwayat penyumbatan jantung hingga harus pasang ring jantung. Pertanyaannya, seberapa besar risiko kematian akibat sakit jantung?
Informasi meninggalnya Arist Sirait, disampaikan Staf Komnas Perlindungan Anak, Raihanif Putra bahwa aktivitas itu meninggal pada Sabtu, 4 Agustus 2023 pagi.
"Telah berpulang ke Rumah Tuhan.. Bapak Arist Merdeka Sirait di RS. Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pukul 08.30 WIB," ujar Raihanif kepada awak media.
Arist meninggal sesaat setelah sempat masuk rumah sakit pada 24 Agustus 2023 lalu. Namun jauh sebelum lelaki berusia 63 tahun itu menghembuskan napas terakhirnya, pada 2014 silam Arist juga sempat sakit jantung hingga harus dirawat.
Tak main-main, karena ada penyumbatan di jantung hingga harus pasang ring jantung, saat itu Arist dirawat di rumah sakit khusus Jantung Binawaluya, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Risiko Kematian Sakit Jantung
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.
Selain itu penyakit jantung jadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia menurut Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019.
Melansir Mayo Clinic, penyakit jantung bisa menyebabkan kematian dalam hitungan detik. Inilah sebabnya penyakit jantung jadi momok dan ketakutan tersendiri buat banyak orang.
Baca Juga: Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas PA Meninggal Dunia
Adapun salah satu yang jadi sorotan pada sakit jantung yaitu peristiwa terjadinya serangan jantung yang bisa sangat fatal, karena bisa menyebabkan kematian mendadak.
Serangan jantung adalah kondisi saat aliran darah ke jantung sangat berkurang atau tersumbat. Penyumbatan ini biasanya terjadi karena penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di arteri jantung atau koroner.
Lantaran jantung tersumbat karena penumpukan lemak yang jadi plak, akhirnya aliran darah ke jantung berkurang, lalu jaringan di otot jantung mati. Inilah sebabnya diperlukan segara pengobatan serangan jantung untuk mencegah kematian.
Perawatan Setelah Pasang Ring Jantung
Setelah mendapat pengobatan seperti pemasangan ring, pasien sakit jantung juga harus ekstra menjaga kesehatannya agar serangan jantung tidak kembali terjadi. Berikut ini beberapa panduan mencegah serangan jantung yang bisa dilakukan:
1. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam
-
4 Shio Paling Beruntung Besok 29 Oktober 2025, Siapa Saja yang Hoki?
-
Urutan Skincare Scarlett untuk Atasi Flek Hitam dari Pagi hingga Malam
-
Cuaca Ekstrem Mengancam Kulit? Ini 4 Rahasia Perawatan Wajah
-
Pabrik Aqua Disidak KDM: Dituduh Penyebab Banjir, Padahal Dulu Dapat Penghargaan Ridwan Kami
-
Catatan Rekor Jadi Bahasa Diplomasi Baru: Inilah Inisiatif yang Mengubah Wajah Asia di Mata Dunia