Suara.com - Banyak masyarakat yang mengkritisi kebijakan WFH (work from home) untuk para ASN atau PNS (pegawai negeri sipil) untuk mengurangi polusi udara di Jakarta yang memburuk. Pertanyaannya, benarkah bekerja di rumah seaman itu?
Melalui situs resminya, Greenpeace memaparkan penyebab turunnya kualitas udara yang terjadi beberapa bulan belakangan, diprediksi disebabkan karena limbah dari pembakaran batu bara. Kondisi inilah yang akhirnya membuat masyarakat rentan mengalami infeksi saluran pernapasan (ISPA).
Di sisi lain, dalam penelitian di National Library of Medicine menyebutkan polusi Indoor Air Pollution (IAP) merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan menjadi penyebab jutaan kematian setiap tahunnya. Kualitas udara di dalam dan di sekitar bangunan yang berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan penghuni dapat ditentukan dari Index Air Quality (IAQ).
Sehingga berada di dalam rumah tidak selalu aman dari polusi udara loh. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi polusi udara di dalam rumah mengutip rilis Coway, Sabtu (26/8/2023).
1. Polusi Udara Dari Benda Dalam Rumah
Bahan bangunan pada umumnya seperti perekat, pernis, cat, penyegel, serta pelapis lantai PVC, parket, linoleum atau pun karpet karet dan kayu berlapis, dapat melepaskan senyawa beracun–misalnya alkana, senyawa aromatik, asetofenon, stirena, toluena, glikol, texanol, keton, ester, siloksan, dan formaldehida.
Dalam konsentrasi tinggi, paparan senyawa ini menjadi penyebab iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, sakit kepala, kehilangan koordinasi dan mual, hingga kerusakan organ tubuh seperti hati, ginjal, dan syaraf.
Ruangan juga dapat menjadi tempat ideal berkembangnya jutaan jamur, jamur, serbuk sari, spora, bakteri, virus, dan serangga seperti tungau dan kecoak–yang turut memperburuk konsentrasi polusi.
Laptop atau komputer, mesin fotokopi, printer, dan peralatan penunjang WFH lainnya juga mengeluarkan ozon yang buruk bagi pernapasan. Cermat memilih bahan bangunan dan perabot rumah, ditambah rutin menjaga kebersihan, menjadi langkah tepat untuk meminimalisir dampak kesehatan dari sumber polusi dalam ruangan.
2. Aktivitas di Dalam Ruangan
Kondisi suhu dan kelembaban tertentu juga menjadi parameter utama IAQ. Ketika suhu di ruangan tinggi, beberapa jenis senyawa kimia dapat lebih mudah dilepaskan. Kegiatan memasak, memanaskan makanan, merokok, menyalakan kompor atau perapian yang berhubungan dengan panas berkontribusi terhadap pelepasan particulate matter (PM) ke udara dalam ruangan.
Particulate Matter, perpaduanpartikel padat dan cair yang mengambang di udara, terbukti berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit jantung dan paru-paru, mengakibatkan serangan jantung non-fatal, asma kronis, dan penurunan fungsi paru-paru.
3. Manfaatkan Teknoogi Air Purifier
Mengutip riset dari Expert Market Research, air purifier memiliki kemampuan dalam menyegarkan udara, menghilangkan polutan dan kontaminan udara, memperbaiki kualitas tidur, hingga membantu meningkatkan harapan hidup.
Namun, belum banyak orang yang memahami bahwa efektivitas penggunaan air purifier dipengaruhi banyak faktor. Tidak semua jenis air purifier memiliki jangkauan ruang yang pas dan dilengkapi sistem filtrasi sesuai standar. Filter harus dalam keadaan bersih dan diganti secara berkala. Jika syarat ini tidak terpenuhi, kualitas udara dalam ruangan tidak akan berubah meski terdapat air purifier.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Ke Kuala Lumpur Anti-Ribet: Terbang ke Bandara Subang, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
-
Liburan Anti Bosan! 5 Playground Kekinian yang Wajib Dikunjungi Keluarga di Jakarta
-
Viral Siput Diduga Terekam di Makanan MBG, Ancam Kerusakan Otak Jika Termakan
-
Hunian Nyaman dengan Fasilitas Ibadah, Jadi Daya Tarik untuk Keluarga
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Jadi Pemain Sepak Bola Klub Eropa: Barcelona sampai Real Madrid
-
Siap Dieksplor! Kota Lama Semarang dan Sekitarnya Disulap Jadi Destinasi Heritage Terpadu
-
Menuju Semarang Kota Sinema, Ada Pemutaran Film Pendek di Layar Tancap Pasar Malam
-
Cara Cek Pengumuman Hasil Tes Tahap 1 Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih
-
Rekam Jejak Hasan Nasbi yang Diangkat Jadi Komisaris Pertamina: Pekan Lalu Dicopot dari Kepala PCO
-
Link Download Shopee Lite untuk Berburu Promo dan Diskon Pakai Aplikasi Ringan