Suara.com - Di balik kesuksesan hujan buatan hasil teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk atasi polusi udara Jakarta, banyak juga yang mengkhawatirkan efek samping dari metode tersebut. Benarkah berbahaya untuk kesehatan?
Pada Minggu, 27 Agustus 2023 wilayah Bogor, Depok, Tangerang Selatan, Bekasi hingga Jakarta Selatan diguyur hujan yang dipastikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merupakan hasil modifikasi cuaca di langit Jakarta.
"Hujan turun karena penerapan teknologi modifikasi cuaca yang masih dilakukan. Rencananya, (modifikasi cuaca) sampai 2 September 2023," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati kepada wartawan di hari yang sama.
Sementara itu, banyak masyarakat mengkhawatirkan bahaya modifikasi cuaca untuk kesehatan, karena prosesnya menggunakan bahan NaCl yang disemai atau ditaburkan ke awan target sehingga nantinya mengeluarkan hujan.
Hujan yang keluar inilah yang dikhawatirkan menggunakan cairan tertentu sehingga berbahaya untuk kulit, atau bahkan kesehatan manusia dan hewan yang terguyur hujan.
Melansir The Daily Beast, Senin (28/8/2023) Profesor Teknik Kimia dan Lingkungan Universitas Arizona, Armin Sorooshian mengatakan masih banyak yang perlu dicari tahu tentang bagaimana partikel buatan manusia bisa mempengaruhi awan.
Prof. Sorooshian membenarkan adanya risiko yang bisa terjadi akibat manipulasi cuaca. Risiko ini yang harus membuat pelaku penyemaian awan berhati-hati, dan seberapa banyak penyemaian awan dilakukan.
Ia juga khawatir bia menyebarkan senyawa seperti perak iodida ke udara, dan khawatir senyawa itu jatuh dari langit dan malah mengubah tingkat pH suatu perairan. Misalnya berdampak pada kesehatan dan stabilitas pertumbuhan hewan di bawahnya.
"Saya tidak sepenuhnya yakin, apakah saya akan menganjurkan masyarakat melakukan hal ini secara agresif saat ini. Kita perlu belajar lebih banyak," ungkap Prof. Sorooshian.
Baca Juga: Di Tengah Polusi Udara Makin Buruk, Jumlah Kendaraan di Jakarta Capai 23 Juta
Sementara itu, mengutip WebMD sejauh ini para ahli belum menemukan dampak bahaya dari penyemaian awan dengan perak iodida terhadap lingkungan. Ini karena konsentrasi perak dalam awan hingga menyebabkan hujan, jumlahnya jauh di bawah batas yaitu 50 mikrogram per liter.
Apalagi jumlah ini tidak seberapa bila dibandingkan banyaknya yodium dalam garam beryodium yang dimakan manusia, dibanding yang dikeluarkan berbentuk air hujan.
Bahkan metode yang berlangsung selama 30 hingga 40 tahun ini, peneliti masih belum menemukan adanya kekhawatiran atau risiko berlebihan dalam proses penyemaian.
Ditambah, air hujan hasil penyemaian awan tidak berasa atau tidak berbau, dan berbeda dengan dengan air hujan biasa. Sehingga kesimpulannya tidak ada perbedaan signifikan antara hujan biasa dan hujan buatan.
Meski begitu diu, praktik ini bisa jadi ancaman dan meningkatkan risiko keracunan perak, serta masalah lingkungan jika praktik ini dilakukan terus menerus dengan skala lebih besar. Bahkan digadang-gdang bisa mengganggu keseimbangan kelembapan alami bumi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
5 Promo Sneakers di Foot Locker, Sepatu Nike Cuma Rp400 Ribuan
-
5 Cara Agar Skincare Terserap Maksimal dan Kulit Tetap Lembap
-
ISRF 2025 Dorong Transisi Padi Rendah Emisi Lewat Kemitraan Global
-
Wajib Tahu! Cara Sederhana Ciptakan Ruangan Mindful dengan Aroma Baru yang Bikin Nagih
-
7 Parfum Unisex Lokal Aroma Sabun yang Bisa Dipakai Bersama Pasangan
-
Teras Main Indonesia, Ruang Belajar Nilai Pancasila Lewat Permainan Tradisional
-
5 Bedak Padat dengan SPF Mulai Rp20 Ribuan, Bikin Kulit Tetap Cerah dan Terlindungi
-
Bye-Bye Kulit Sensitif! Rahasia Skincare Menenangkan yang Bikin Kulit Bernapas Lega
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus