Suara.com - Media sosial sedang dikejutkan dengan fenomena 'eceng gondok' yang tumbuh sepanjang lebih dari 5 km pada sungai Bengawan Solo. Meski tampaknya sangat indah jika dilihat dari atas.
Siapa sangka kalau tumbuhnya eceng gondok itu malah membuat dampak yang kurang baik. Bahkan, ratusan relawan dari berbagai organisasi masyarakat di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur turun tangan untuk membersihkan sungai dari eceng gondok.
Diketahui, kalau keberadaan eceng gondok yang menyelimuti permukaan sungai ini sudah berlangsung selama sebulan terakhir. Banyaknya eceng gondok ini diduga akibat pintu air bendung gerak di wilayah hilir di tutup selama musim kemarau panjang seperti saat ini.
Sehingga air sungai yang memiliki panjang dari 500 kilometer ini tak bisa mengalir dengan semestinya.
Bukankah, eceng gondok ini memiliki manfaat yang bagus bagi air. Namun, bagaimana bisa fenomena ini malah membuat resah? Berikut ulasannya.
Dampak Negatif dari Tanaman Eceng Gondok
Eceng gondok adalah tumbuhan gulma yang terkadang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan juga memiliki dampak negatif pula bagi masyarakat. Apabila habibat eceng gondok tidak berlebihan, eceng gondok dapat memperindah kolam ataupun rawa, akan tetapi apabila habitatnya terlalu berlebihan eceng gondok akan sulit untuk di kendalikan dan akan merusak estetika perairan.
Keberadaan eceng gondok di danau dalam jumlah besar menyebabkan kehilangan air karena proses evapotranspirasi yang berlebihan, menghambat penetrasi cahaya matahari, mengurangi kadar DO, meningkatkan toksisitas air danau, menutupi jalur transportasi air, menyebabkan pendangkalan serta mengurangi estetika danau.
Menghambat penetrasi cahaya matahari membuat oksigen menurun di dalam air. Hal ini ini tentu berdampak pada ekosistem yang kurang baik.
Baca Juga: Review Film The Social Dilemma, Dampak Negatif Teknologi dan Media Sosial
Penyebab Eceng Gondong Tumbuh
Kandungan unsur hara yang terlalu tinggi membuat eceng gondok tumbuh subur di perairan. Hal ini biasanya disebut sebagai eutrofikasi yang mana hal ini menjadi masalah serius karena bisa menyebabkan pendangkalan di beberapa danau.
Tumbuhan ari ini jika mati akan menumpuk dan mengendap di dasar danau, akibatnya terjadi pembentukan rawa dan daratan di beberapa danau. Eutrofikasi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti aktivtis pertanian dan perikanan di sekitar danau yang menyisakan sisa pestisida, serta pencemaran akibat kegiatan manuisa seperti limbah domestik dan sampah organik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Hotman Paris Lirik Raisa Jadi Aspri, Berapa Gajinya? Dapat Bonus dan Fasilitas Menggiurkan
-
Zodiak 28 Oktober Cocok dengan Apa? Ini Pasangan yang Paling Klop
-
7 Sabun Mandi Murah Khusus Kulit Kering yang Bisa Dibeli di Indomaret, Bye Kulit Bersisik!
-
6 Shio Paling Beruntung Hari Ini, 28 Oktober 2025: Siapa Saja yang Dapat Rezeki Nomplok?
-
7 Serum untuk Flek Hitam Membandel Usia 30 Tahun ke Atas yang Aman dan Ampuh
-
5 Shio Paling Hoki 28 Oktober 2025, Siapa yang Dapat Kejutan Rezeki Hari Ini?
-
Apakah Hari Sumpah Pemuda Wajib Mengibarkan Bendera Merah Putih? Ini Imbauan Kemenpora
-
Hari Sumpah Pemuda 2025 Upacara Pakai Baju Apa? Ini Aturan untuk ASN dan Pegawai
-
Terpopuler: Acuan Soeharto Bisa Jadi Pahlawan Nasional, Tikus Masuk Shio Paling Pelit
-
Teks Sumpah Pemuda 1928 dan Penegasan Tema "Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu"