Suara.com - Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih menjalani sidang soal dugaan pelanggaran etik hakim konstitusi pada Selasa (31/10/2023) kemarin. Dalam sidang tertutup yang digelar Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) selama kurang lebih satu jam itu, Enny mengaku menangis.
Salah satu materi yang diperiksa MKMK dalam sidang pemeriksaan Enny adalah terkait alasan beda atau concurring opinion Enny dengan Hakim Konstitusi Daniel Yusmic Pancastaki Foekh. Keduanya tidak setuju semua pejabat negara hasil pemilu termasuk kepala daerah di segala level dapat menjadi capres-cawapres sebelum usia 40 tahun. Simak profil Enny Nurbaningsih, hakim konstitusi yang sampai menangis saat sidang MKMK berikut ini.
Profil Enny Nurbaningsih
Enny Nurbaningsih lahir di Pangkal Pinang, 27 Juni 1962 sehingga kini berusia 61 tahun. Dia menjabat sebagai Hakim Konstitusi untuk masa jabatan tahun 2018-2023. Enny dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Agustus 2018 menggantikan Maria Farida. Dia terpilih oleh panitia seleksi calon hakim konstitusi setelah melalui seleksi yang ketat.
Sebelumnya, Enny menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) selama 4 tahun. Enny merupakan Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dia juga terlibat aktif dalam organisasi terkait ilmu hukum tata negara yang digelutinya.
Enny pernah satu organisasi dengan Mahfud MD di Parliament Watch pada tahun 1998 silam. Pembentukan Parliament Watch dilatarbelakangi oleh kebutuhan pengawasan terhadap parlemen sebagai regulator.
Perjalanan karier Enny di dunia hukum semakin panjang dengan keterlibatannya dalam proses penataan regulasi baik di tingkat daerah maupun nasional. Keseriusan Enny mendalami penataan regulasi dikarenakan dia merasa hal tersebut sangat diperlukan oleh Indonesia. Dari situ Enny pun kerap diminta menjadi narasumber hingga menjadi staf ahli terkait.
Riwayat pendidikan Enny adalah S-1 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1981). Dia kemudian menempuh pendidikan S-2 Hukum Tata Negara Program Pascasarjana di Universitas Padjadjaran Bandung (1995) dilanjutkan dengan S-3 Ilmu Hukum Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (2005).
Nangis Diperiksa MKMK
Baca Juga: Pelapor Anwar Usman Tuding MKMK Dikendalikan Dari Istana: Sudah Tak Mandiri Lagi
Enny Nurbaningsih diperiksa soal dugaan pelanggaran etik berkaitan dengan Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang dianggap memuat konflik kepentingan. Dia bahkan mengaku menangis saat diperiksa MKMK.
"Sudah habis kami nangisnya tadi," kata Enny kepada awak media pada Selasa (31/10/2023) malam.
Salah satu isu yang dibahas dalam pemeriksaan MKMK adalah bergesernya pendapat berbeda atau dissenting opinion dari Enny dan hakim konstitusi lainnya, Daniel Yusmic Pancastaki Foekh menjadi alasan berbeda (concurring opinion).
Isu bergesernya dissenting opinion Enny dan Daniel menjadi concurring opinion sangat krusial. Hal ini karena keduanya mengaku tidak setuju semua pejabat negara hasil pemilu, termasuk kepala daerah di segala level dapat menjadi capres-cawapres sebelum 40 tahun.
Putusan 90 Tiket Mulus Gibran Maju Cawapres
Dugaan pelanggaran kode etik ini muncul setelah MK yang diketuai ipar Presiden Jokowi, Anwar Usman mengabulkan gugatan terkait syarat usia capres-cawapres pada Senin (16/10/2023) lewat putusan kontroversial. Dalam putusan nomor 90/PUU-XXI/2023, MK merumuskan sendiri norma bahwa seorang pejabat yang terpilih melalui pemilu dapat mendaftarkan diri sebagai capres-cawapres meski tak memenuhi kriteria usia minimum 40 tahun.
Berita Terkait
-
Pelapor Anwar Usman Tuding MKMK Dikendalikan Dari Istana: Sudah Tak Mandiri Lagi
-
Berlinangnya Air Mata Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih dalam Sidang Majelis Kehormatan MK
-
Setelah Periksa Anwar Usman Cs, MKMK akan Periksa Tiga Hakim Konstitusi Lainnya Besok
-
Hakim Konstitusi Arief Hidayat Sebut Putusan yang Muluskan Gibran Maju Cawapres Tak Bisa Disidang Ulang
-
Hakim Konstitusi Arief Hidayat Sedih MK Diplesetkan Jadi Mahkamah Keluarga: Ngeri Kalau Bagi Saya
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
4 Pilihan Mouth Spray untuk Perokok, Murah dan Ampuh Hilangkan Bau Rokok
-
3 Rangkaian Anti-Aging Olay, Diklaim Mampu Buat Wajah 10 Tahun Lebih Muda
-
4 Paket Skincare Anti-Aging Rp 100 Ribuan, Bisa Cegah Penuaan Dini di Usia 30-an
-
Solidaritas untuk Sumatera, 14 Daerah Larang Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru 2026
-
5 Tempat Sewa Alat Grill & BBQ di Jogja, Murah Mulai Rp 100 Ribuan
-
Apa Itu Cancel Culture: Ujian Reputasi di Era Serba Viral
-
8 Rekomendasi Moisturizer Olay untuk Perawatan Anti Aging Usia 30-an
-
Belanja Sampai Tengah Malam, Jakarta Premium Outlets Gelar Midnight Sale dan Diskon Akhir Tahun
-
7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
-
6 Rekomendasi Moisturizer SKIN1004, No 3 untuk Perawatan Anti Aging Usia 30-an