Suara.com - Kasus dugaan malpraktik di Klinik Alifa Tasikmalaya menyeret nama pasangan suami istri, yaitu Dwi Yunita dan Andi Irawan. Dugaan malpraktik tersebut merenggut nyawa seorang bayi yang lahir prematur.
Diduga, pihak klinik melakukan tindakan newborn photography atau menjadikan bayi sebagai bahan konten, tapi tanpa seizin orang tua.
Kasus ini viral ketika seorang wanita bernama Nadia Anastasia mengunggah cerita tersebut ke media sosial sehingga membuat nama Andi Irawan dan Dwi Yunita menjadi buah bibir warganet.
Siapa Andi Irawan dan Dwi Yunita sebenarnya? Simak ulasannya berikut ini.
Profil Andi Irawan
Andi Irawan adalah direktur di Klinik Alifa yang berada di Jalan Banjarsari, Kecamatan Bungarsari, Tasikmalaya, Jawa Barat. Diketahui jika Andi Irawan menjabat sebagai direktur Klinik Alifa sejak tahun 2014.
Selain sebagai direktur, Andi juga berprofesi sebagai perawat di salah satu puskesmas Bungursari sejak tahun 2019.
Pada tahun 2000, ia belajar di SPK Depkes Tasikmalaya, dilanjut dengan menempuh pendidikan S1 Keperawatan di STKINDO Bandung pada tahun 2006.
Lalu, pada tahun 2010, Andi mengambil jurusan profesi Ners di STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya. Sementara istrinya, Dwi Yunita adalah seorang bidan di Klinik Alifa. Diketahui pula mereka memiliki tiga orang anak.
Baca Juga: Profil Suami Istri Pemilik Klinik Alifa, Penyebab Bayi Prematur Meninggal Karena Dibuat Konten
Bidan Dwi dikenal sebagai sosok yang judes dan sering menunjukkan sikap tidak ramah kepada pasien.
Hal tersebut diketahui dari pengakuan Nadia melalui media sosial. Melalui Instagram, diceritakan jika pelayanan Klinik Alifa sangat buruk, terlebih sikap bidan Dwi yang sangat tidak ramah.
Nadia mengunggah bagaimana kronologi meninggalnya bayi yang merupakan keponakannya.
"Bayi 1,5 KG kalian beginikan tanpa ada ijin dari pihak keluarga, tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga,"keluhnya pada unggahan pertama.
"Saya tidak akan marah2 seperti ini kalau kalian para nakes/bidan sudah bekerja sesuai SOP, sudah melakukan tindak yang terbaik, memberikan pelayanan yang terbaik kepada adik saya yang melahirkan, memberikan perawatan yang intensif kepada ibu yang melahirkan dan kepada bayi yang pada saat lahir hanya 1,5 KG,” imbuhnya.
Bahkan, Nadia tak segan-segan mengumpat dengan bahasa kasar karena merasa kesal dan kecewa dengan pelayanan dari Klinik Alifa tersebut.
“Perawatan kalian yang SANGAT BIADAB sehingga membuat seorang bayi yang suci tidak berdosa (keponakan saya) meninggal dunia!!!!!” ujarnya.
Berita Terkait
-
Belajar Dari Kasus Bayi Prematur Meninggal di Tasikmalaya, Begini Do's and Dont's Saat Lakukan Newborn Photoshoot
-
Kontroversi Klinik Alifa Tasikmalaya: Pelayanan Buruk, Bayi Prematur Dijadikan Model Foto
-
Bayi Prematur Meninggal Usai Diduga Dijadikan Konten Newborn, Ini Alasan Pentingnya Inkubator
-
Gercep Bikin Konten Meski Bayi Prematur, Bidan Klinik Alifa Tasikmalaya Malah Tidur Usai Bantu Ibu Melahirkan
-
Profil Bidan Dwi Yuliani, Sosok yang Diduga Tangani Bayi Prematur Meninggal di Klinik Alifa Tasikmalaya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
5 Rekomendasi Sunscreen dengan Tekstur Gel: Ringan, Cepat Meresap, Perlindungan Maksimal
-
Kepedesan Makan Mi, Ahn Hyo Seop Bikin Histeris Fans
-
Cara Baru Manusia Hadapi Kecanggihan AI: Kuncinya Ada di Kolaborasi!
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Umrah Kini Bisa Mandiri, Segini Beda Harganya Dibanding Pakai Travel Agent
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Alpha Arbutin untuk Hempas Flek Hitam Membandel di Usia 40
-
4 Smartwatch untuk Wanita Tangan Besar, Fitur Lengkap dengan Pemantau Kesehatan dan GPS
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Hitam yang Aman dan Harga Terjangkau!
-
Cara Melakukan Umrah Mandiri, Segini Biayanya!
-
Apa Manfaat Budaya Makan Pakai Tangan Langsung? Viral Jadi Bahan Perdebatan di X