Suara.com - Kementerian Kesehatan RI diketahui telah menyebarkan jentik nyamuk Wolbachia di tiga kota di Indonesia dengan tujuan menangani penyebaran demam berdarah dengue (DBD) sepanjang 2023. Tiga kota tersebut yakni Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).
Sementara itu, sebanyak dua kota seperti Bandung (Jawa Barat) dan Jakarat Barat (DKI Jakarta), bakal turut serta disebarkan nyamuk Wolbachia pada 2024.
Menurut keterangan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, program penyebaran jentik nyamuk ini merupakan program baru yang diterapkan dunia. Nyamuk Aedes aegypti dikawinkan dengan nyamuk yang diberikan bakteri Wolbachia untuk mengurangi kemampuan penyebaran virus DBD.
Kendati demikian, beberapa publik malah kerap menemui info hoaks mengenai nyamuk satu ini. Berikut fakta-faktanya:
Wolbachia terbukti menekan kasus DBD di Kota Yogyakarta
Kemenkes mengungkap kalau efektivitas wolbachia ini sudah diteliti sejak 2011 dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta dengan dukungan yayasan Tahija. Uji coba ini sudah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya pun bisa menekan kasus DBD dengan presentase hingga 77% dan menurunkan proposi dirawat di rumah sakit sebesar 86%.
Mampu Melumpuhkan Virus DBD
Selain itu, wolbachia juga bisa melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti. Maka dari itu virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.
Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang berwolbachia nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia, maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.
Baca Juga: CEK FAKTA: Hoaks Link Pendaftaran BLT El Nino Rp400.000 Lewat Whatsapp
Sudah Teruji di 9 Negara
Kemenkes juga menyampaikan kalau Wolbachia sudah teruji di 9 negara. Hal itu pun disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi.
Diantaranya ada Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksico, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka.
Bukan Rekayasa Genetika
Wolbachia merupakan bakteri alami yang ada pada beberapa jenis serangga. Wolbachia yang berada di tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat mengurangi perkembangbiakan virus di tubuh nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti yang memiliki bakteri ini bukanlah dari hasil modifikasi genetik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Pilihan Sunscreen untuk Tangan, Bantu Atasi Kulit Kering dan Keriput
-
7 Sunscreen Terbaik di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas
-
6 Pilihan Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Pria Usia 40 Tahun ke Atas
-
3 Shio Dapat Keberuntungan Melimpah 17-23 November 2025, Cek Hari Baikmu Mulai Besok!
-
5 Parfum Alternatif YSL Libre yang Lebih Murah dan Wanginya Mewah
-
5 Warna Lipstik yang Harus Dihindari Kulit Sawo Matang, Bikin Wajah Makin Kusam!
-
7 Warna Lipstik yang Cocok untuk Kulit Sawo Matang, Bikin Penampilan Makin Stand Out!
-
Arab Saudi Tawarkan Pengalaman Wisata Baru: Dari Kekayaan Budaya hingga Hiburan Kelas Dunia
-
Bisnis Kuliner Tumbuh Pesat, Chef Jerry Andrean: Konsistensi Bahan Baku Jadi Kunci untuk Bertahan
-
7 Bedak Padat Ringan untuk Usia 40 Tahun ke Atas yang Bikin Kulit Sehat