Suara.com - Orang dengan disabilitas masih kerap dianggap sebelah mata bahkan, didiskriminasi oleh sebagian masyarakat. Padahal, tidak sedikit dari orang dengan disabilitas yang punya talenta atau bakat luar biasa.
Salah satunya di bidang seni. Bahkan, baru-baru ini sejumlah seniman disabilitas berkolaborasi dengan seniman ternama asal Yogya dalam sebuah gelaran bertajuk ‘ART with HEART’ yang diinisasi oleh Grup Panasonic-GOBEL
Gelaran ini bukan hanya sekadar bentuk dukungan, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam meningkatkan martabat dan kesejahteraan penyandang disabilitas atapun pekerja seni di Yogyakarta.
“Melalui rangkaian acara ini ', kami ingin menciptakan kolaborasi seni bersama penyandang disabilitas & berkebutuhan khusus dengan seniman ternama (pelukis) asal Yogya. Mereka akan merubah produk rumah tangga andalan Panasonic seperti AC, Lemari Es, & Water Dispenser menjadi Art Electronic bernilai seni tinggi. Nantinya karya tersebut akan dilelang ke penawar tertinggi dan hasilnya akan didonasikan ke Yayasan penyandang disabilitas sebagai bentuk dukungan nyata terhadap mereka yang membutuhkan”, ujar Head of Sales PT Panasonic Gobel Indonesia, Arif Gobel dalam keterangannya.
Arif Gobel menambahkan, acara Art Charity ‘ART with HEART’ merupakan implementasi komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak positif, khususnya bagi mereka yang membutuhkan dukungan lebih, seperti penyandang disabilitas atapun pekerja seni di Yogyakarta.
Gelaran ini akan menampilkan 17 Art Electronic Panasonic, 32 set karya lukisan Maestro seni rupa Yogya & seniman penyandang disabilitas, serta 8 patung kopi. Acara ini juga dapat terealisasi berkat dukungan berbagai pihak terkait seperti INDRIYA (Yayasan Pengembangan Anak Istimewa), Tab Space, Perempuan Tangguh Indonesia, Sunrise Art Gallery, ShidartA Auctioneer dan Agus Noor, salah satu kurator seni di Indonesia.
“Sebagai kurator seni, keterlibatan saya, Perempuan Tangguh Indonesia, Sunrise Art Gallery, Shidarta Auctioneer dan pihak-pihak lainnya adalah suatu kehormatan. Menyaksikan karya seni yang lahir dari kolaborasi antara seniman-seniman disabilitas dan maestro seni rupa Yogyakarta menginspirasi. Ini adalah perjalanan yang membawa perubahan positif, memperkaya perspektif seni, dan membuka pintu bagi inklusifitas di dalam dunia seni rupa Indonesia." tambah Agus mewakili pendukung acara lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
BPOM Larang 2 Produk Pinkflash Mengandung Pewarna K10 dan Acid Orange, Ini Bahayanya untuk Kesehatan
-
Hari Pahlawan 2025 Jatuh pada Hari Senin, Siswa Libur atau Tidak? Cek Aturan Resminya
-
Kulitmu Masih Muda, Jangan Dibebani! Begini Panduan Skincare Anti Ribet ala Dokter
-
Perjalanan Karier Gubernur Riau Abdul Wahid: Dulu Jadi Cleaning Service, Kini Kena OTT
-
Bagaimana Kisah Junko Furuta? Fotonya Picu Protes Netizen Jepang Usai Dipajang Nessie Judge
-
5 Rekomendasi Sunscreen Ringan, Anti Makeup Longsor untuk Usia 40-an
-
Arti Istilah Mabuk Agama, Lebih Berbahaya dari Korupsi?
-
5 Rekomendasi Lip Gloss Rp40 Ribuan untuk Bibir Hitam agar Terlihat Plumpy dan Juicy
-
Profil Gamal Albinsaid, Disebut Sosoknya Mendekati Zohran Mamdani Wali Kota Muslim Pertama di NY
-
Bikin Deddy Corbuzier dan Sabrina Debat, Begini Hukum Nafkah untuk Istri yang Bekerja